KUDUS (SUARABARU.ID) – Ledakan jumlah pasien yang terinveksi virus Corona di Kabupaten Kudus masih terus berlanjut. Dalam sehari, Minggu (28/6), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus mencatatkan adanya tambahan 14 kasus positif baru.
“14 kasus positif baru tersebut, 13 diantaranya berasal dari Kudus dan satu kasus dari Demak,”ujar juru bicara GTPP Kudus, dr Andini Aridewi.
Baca Juga: Sehari, 1.043 Orang Positif Corona, Maknanya…
Dengan tambahan kasus tersebut, total pasien positif di Kudus mencapai 235 orang yang mana 166 diantaranya warga Kudus. Dari jumlah tersebut, pasien yang masih dirawat di RS mencapai 113 orang, isolasi mandiri 42 orang, sembuh 66 orang dan meninggal dunia 14 orang.
Data tambahan pasien baru di Kudus adalah sebagai berikut:
1.seorang perempuan berusia 75 tahun berdomisili di Desa Pasuruan Lor Kecamatan Jati. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 23 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
2. seorang laki-laki berusia 49 tahun berdomisili di Desa Ploso Kecamatan Jati. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 22 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
3. Seorang perempuan berusia 52 tahun berdomisili di Desa Prambatan lor Kecamatan Kaliwungu. Dirawat di RSI Sunan Kudus tanggal 28 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Memiliki riwayat kontak dengan penderita. Tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.
4.Seorang perempuan berusia 42 tahun berdomisili di Desa Tanjung Karang Kecamatan Jati. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 24 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
5.Seorang laki-laki berusia 63 tahun berdomisili di Desa Bae Kecamatan Bae. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 23 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
6. Seorang perempuan berusia 41 tahun berdomisili di Desa Gondosari Kecamatan Gebog. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 24 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
7.Seorang laki-laki berusia 20 tahun berdomisili di Garung Lor Kecamatan Kaliwungu. Dirawat di RSI Sunan Kudus tanggal 28 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Memiliki riwayat kontak dengan penderita. Tidak memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.
8.Seorang perempuan berusia 49 tahun berdomisili di Desa Undaan Lor Kecamatan Undaan. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 22 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
9.Seorang perempuan berusia 39 tahun berdomisili di Desa Golantepus Kecamatan Mejobo. Dirawat di RSUD RA Kartini Jepara tanggal 27 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit dan riwayat kontak dengan penderita.
10. Seorang perempuan berusia 45 tahun berdomisili di Desa Ngembalrejo Kecamatan Bae. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 24 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
11. eorang laki-laki berusia 63 tahun berdomisili di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo. Dirawat di RS Nurussyifa tanggal 24 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
12. Seorang laki-laki beruisa 41 tahun berdomisili di Desa Jati Wetan Kecamatan Kecamatan Jati. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 23 Juni 2020 tanpa penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
13. Seorang perempuan berusia 46 tahun berdomisili di Desa Payaman Kecamatan Mejobo. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 22 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita maupun perjalanan ke daerah terjangkit.
14. Seorang perempuan berusia 53 tahun berdomisili di Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Dirawat di RS Mardi Rahayu tanggal 22 Juni 2020 dengan penyakit penyerta. Tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita. Memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit.
Disinggung masih tingginya angka penularan, kata Andini lebih dikarenakan kurangnya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Meski tes massal terus dilakukan, namun hal tersebut tidak efektif untuk melokalisir penularan jika tidak disertai kesadaran masyarakat.
“Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan memerlukan kesadaran bersama,”ujarnya
Tm-Ab