blank
Hujan lebat selalu menjadi momok bagi warga, terutama yang rawan bannir seperti di daerah Kaligawe Semarang ini. Foto: OZ

CILACAP (SUARABARU.ID) – Hujan lebat diprakirakan masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian Selatan maupun pegunungan tengah Jateng hingga akhir bulan Maret 2020, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

“Berdasarkan pantauan citra satelit, tekanan rendah masih sering terjadi di belahan bumi Selatan dan kelihatannya bulan Maret 2020 memasuki puncak musim hujan. Saya kira masih ada potensi hujan lebat yang terjadi hingga akhir bulan,” jelasnya di Cilacap, Kamis.

Ia menerangkan masih sering terjadinya tekanan rendah di belahan bumi Selatan juga mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di permukaan laut sehingga berdampak terhadap terjadinya gelombang tinggi.

blank
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo. Foto: Ant

Bahkan, tambah dia tinggi gelombang 4 hingga 6 meter yang masuk kategori sangat tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, dan Samudra Hindia Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga akhir bulan Maret 2020.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut meskipun berdasarkan prakiraan, curah hujan di wilayah Jateng Selatan dan pegunungan tengah pada dasarian (10 hari, red.) kedua bulan Maret 2020 diprakirakan berkisar 51 hingga 150 milimeter atau masuk kategori menengah.

“Demikian pula dengan pengguna jasa kelautan, khususnya nelayan diimbau untuk memperhatikan informasi prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut agar terhindar dari gelombang tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tambahnya.

Sebelumya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mengimbau warga yang bermukim di wilayah rawan banjir dan longsor untuk waspada dan siap siaga terhadap kemungkinan terjadinya bencana itu.

“Hal itu karena berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, puncak musim hujan di Kabupaten Cilacap diprakirakan akan berlangsung pada bulan Maret 2020,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy.

Ia mengemukakan kewaspadaan dan kesiapsiagan terhadap kemungkinan terjadinya bencana sangat penting dilakukan oleh setiap warga guna mengurangi risiko bencana.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini