blank
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam dialog Program Lincakan Partisipatif TVRI bersama narasumber pada hari Kamis 19 Desember 2024. Foto: Asrorur

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ada yang menarik dalam pengembangan Jepara sebagai daerah tujuan wisata. Kali ini Pemerintah Kabupaten Jepara melakukan kerja sama dengan stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Tengah dalam Program Tayangan Ragam Lincakan Partisipatif dengan tema “Pengembangan Pariwisata berbasis Desa Wisata dan Event Seni Budaya”. Acara itu disiarkan secara langsung melalui Youtube dan saluran TVRI Jawa Tengah di Pendapa R.A. Kartini Jepara, Kamis (19/12/2024) siang.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut adalah Penjabat (Pj) Bupati Jepara, H. Edy Supriyanta, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Moh. Eko Udyyono, Budayawan Jepara Hadi Priyanto, Petinggi Desa Tegalsambi Agus Santoso, dan Wakil Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jepara, Dodi Iskandar Rinata.

Pj Bupati Jepara mengungkapkan, Jepara itu memesona, adapun faktor yang membuatnya memesona karena kebudayaan dan sejarahnya, terbukti juga dari adanya tiga tokoh pahlawan wanita di Jepara.

blank
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dalam dialog Program Lincakan Partisipatif TVRI pada hari Kamis 19 Desember 2024. Foto: Asrorur

“Juga  adanya 24 desa wisata yang menyuguhkan keindahan wisata alamnya serta budaya-budaya dan makanan khas daerah,” lanjutnya.

Kepala Disparbud Jepara, Moh. Eko Udyyono menyampaikan, destinasi wisata di Kabupaten Jepara sekitar 40 lokasi dan untuk meningkatkan jumlah wisatawan di destinasi wisata tersebut salah satunya adalah menghidupkan budayanya.

“Salah satu alternatif kegiatan wisatawan di malam hari adalah dengan menawarkan atraksi budaya di Jepara seperti kita tampilkan jembul Banyumanis, sepakbola api, dan lainnya. Dulu kita sudah tampilkan ke depan akan kita tingkatkan,” katanya.

blank
Band Korpri dan pengisi acara Lincakan Partisipatif TVRI. Foto: Asrorur

Kepala desa Tegalsambi, Agus Santoso yang juga aktif mengembangkan desa wisata Tegalsambi mengatakan, desa wisata di Kabupaten Jepara saat ini ada 24 dan semua komponen di desa itu mampu menjadi kekuatan wisata untuk Kabupaten Jepara.

“Setiap tahunnya desa wisata di Jepara sudah berkembang dengan baik, dibuktikan dengan adanya pelatihan pada sumber daya manusia terkait pengelolaan desa wisata, dan tentu harus juga adanya kolaborasi dengan pelaku wisata. Semuanya ini kita akan kolaborasikan dan semoga tahun selanjutnya tantangan yang ada semakin mudah,” kata Agus.

Budayawan Jepara, Hadi Priyanto dalam kesempatan itu menyampaikan, membangun Jepara salah satunya adalah melalui melalui penguatan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan daerah.  Jika tidak maka kebudayaan akan mati dan pembangunan berjalan tanpa arah. Ia juga mendorong setiap kunjungan wisatawan ke Jepara meningkat, hotel-hotel harus mengundang seniman lokal agar bisa menunjukkan atraksi-atraksi kesenian tradisional di Jepara. “Jika tidak maka seni tradisi akan mati,” tegasnya.

Hal lain yang disampaikan oloh Hadi adalah pentingnya menghidupkan gagasan dan spirit perjuangan para pahlawan dan tokoh Jepara seperti Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, RA Kartini, Dr Tjipto Mangunkusumo, dr Gunawan Mangunkusumo dan bahkan Adipati Tjitrosomo,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BPC PHRI Jepara, Dodi Iskandar Rinata mengatakan, Jepara itu harus mewujudkan ekosistem pariwisata berkelanjutan, tidak boleh terlewatkan seperti harus menyediakan tourism muslim friendly (wisata halal). Selain itu yang harus ditonjolkan adalah resto yang menyediakan kuliner-kuliner khas lokal.

Program lincakan partisipatif  yang dipandu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Arif Darmawan dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Jepara, Yeni Yahya itu terselenggara dengan lancar dan sukses. Penampilan Tari Krida Jati dan D’Jepara Korpri Band juga membuat suasana acara semakin gayeng. Tak terlewatkan, berbagai produk UMKM Jepara juga turut dipamerkan.

Hadepe – Kmf