SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana memberikan apresiasinya, atas upaya Ketua Umum Pengprov Wushu Indonesia, Ir Daniel Budi Setiawan MM, dalam memotivasi atlet dan pelatih yang berprestasi di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.
Disampaikan Bona, berbagai strategi pembinaan telah dilakukan Daniel jelang PON. Seperti mendatangkan pelatih Nasional Lindswell Kwok, try out ke luar negeri, memperkuat kaderisasi, hingga tata kelola yang baik di bidang keolahragaan atau good sport governance.
”Sungguh sangat mengejutkan, cabor wushu sebagai peraih emas terbanyak untuk Jateng. Pembinaan wushu bisa menjadi role model bagi cabor lain, untuk meraih prestasi optimal. Malam Apresiasi ini juga spesial, karena bertepatan Hari Sumpah Pemuda, sekaligus ulang tahun Pak Daniel,” ungkap Bona, pada acara yang digelar di Gumaya Tower Hotel, Semarang, Senin (28/10/2024).
BACA JUGA: Kisah Pilu Sarmidi, Warga Miskin Ektrim Jepara yang Butuh Uluran Tangan
Selain Ketua Umum Pengprov WI Daniel Setiawan, hadir juga di malam apresiasi ini pengurus harian WI, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati mewakili Pj Gubernur Nana Sudjana.
Selain itu, ada juga Sekretaris Disporapar Jateng Syurya Deta Safrie, Kepala BPPLOP Cecilia Eni Kurniati, Dekan FIK Unnes Taufiq Hidayah, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, dan Sekum KONI Jateng Achmad Ris Ediyanto.
Pada kesempatan itu, Daniel Setiawan menyampaikan terima kasihnya kepada semua lini, yang turut memberikan support kepada wushu Jateng, hingga bisa meraih 7 emas, dari 5 emas yang dibidik.
BACA JUGA: Mahkamah Agung Tolak Kasasi JPU Kejaksaan Negeri Atas Aktivis Lingkungan Karimunjawa, Daniel FMT
”Andai ada tambahan satu emas saja, kita bisa tampil menjadi juara umum. Incar lima ternyata dapat tujuh, tetap saja kurang. Begitulah dunia olahraga, tak pernah puas atas sebuah prestasi,” ujarnya.
Ke depan, bos Siba Group itu, ingin mendukung apa yang menjadi harapan Pj Gubernur, agar sektor swasta ikut andil dalam kemajuan olahraga. Sesuai rencana, pihaknya akan mendatangkan pelatih asal Cina, untuk memberikan coaching clinic, bagi pelatih Jateng.
”Ini sebagai bentuk moral obligation kami kepada wushu, yang berharap bisa mencapai prestasi lebih baik lagi di PON berikutnya,” tandas Pembina Terbaik 2023 pilihan Siwo PWI Jateng itu.
BACA JUGA: Konser Intim Sang Maestro, Mbah Parmo Penjaga Seni Kentrung Jepara yang Masih Saja Gelisah
Daniel sangat berharap, para atlet yang menuai prestasi di PON 2024 ini, bisa menggapai prestasi di tataran internasional. Dia ingin, siapapun suksesor yang menggantikannya nanti, bisa selalu menciptakan iklim pembinaan yang mendorong setiap atlet disiplin berlatih dan terus berjuang keras.
Sementara itu, Ema Rachmawati mengaku menyaksikan langsung perjuangan duta-duta Jateng bersaing di PON. Dia sempat ikut deg-degan manakala melihat perjuangan para atlet di lapangan.
”Pemprov juga mengapresiasi dengan tali asih yang telah disampaikan sebelumnya, yaitu Rp 250 juta plus Rp 10 juta langsung bagi peraih emas, Rp 125 juta untuk perak, dan Rp 62,5 juta untuk perunggu,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ribuan Relawan Deklarasi Dukung Paslon Dedy-Iin
Dari catatan prestasi Jateng di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, tim wushu bisa membawa pulang 7 medali emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Cabor wushu menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Jateng, yang merengkuh 71 emas 74 perak 115 perunggu.
Ketujuh atlet wushu yang mempersembahkan emas PON, Bayu Peni Hendraswari di nomor sanda 48 kg putri, Tharisa Dea Florentina (sanda 52 kg putri), Gita Ariesta (sanda 56 kg putri), Thania Kusumaningtyas (sanda 60 kg putri).
Atlet lainnnya, Yusuf Widiyanto (56 kg putra), Puja Riyaya (sanda 75 kg putra), dan Alexendra Calista Setiawan (Taolu Taijijian putri). Selain mendapatkan tali asih uang masing-masing Rp 50 juta, mereka mendapatkan satu unit e-motor (motor listrik).
BACA JUGA: Paguyuban Warteg Jabodetabek Dukung Pasangan Faruq-Ashim
Sedangkan tiga perak masing-masing disumbangkan Bintang Reindra Nada Guitara (sanda 60 kg putra), Rio Noviansyach Sutomo (wingchun putra), Theodora Rosa Santoso, Evelyn Naura Adelia, dan Jessica Antonetta (Taolu duillian putri). Para atlet itu mendapatkan Rp 20 juta dan 1 unit e-motor.
Kemudian tiga atlet wushu yang meraih perunggu, Bayu Raka Putra (sanda 65 kg putra), M Subeki (Sanda 70 kg putra), dan Alexandra Calisti Setiawan (Taolu Taijiquan putri). Bayu Raka dan Subeki mendapatkan Rp 10 juta dan 1 unit e-motor, sedangkan Calista Rp 10 juta dan uang pengganti e-motor, karena sebelumnya sudah mendapatkan 1 unit.
Selain atlet, tali asih juga diberikan kepada tim pelatih dan manajer tim. Pelatih sanda Herman Syah Monginsidi dan M Slamet, mendapatkan masing-masing Rp 65 juta dan 1 unit e-motor.
Pelatih taolu Lindswell bersama anggotanya Dessy Wulandari, Ide Bagus Setiawan, Budhy Krisdiyantoro, Marten Pratama Putro mendapatkan total Rp 50 juta dan 2 unit e-motor. Lalu Manajer Tim Mochammad Zaenuri mendapatkan Rp 25 juta dan 1 unit e-motor.
Riyan