MAGELANG- Kota Magelang masuk nominasi meraih penghargaan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) Tahun 2019 untuk kategori kota kecil. Kota dengan jargon Sejuta Bunga ini masuk 32 besar dari 93 daerah yang turut serta dalam kompetisi RKCI.
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, banyak upaya yang ditempuh pemerintahannya, terutama dalam konsep pengembangan inovasi daerah sejak dulu. Tak heran, Kota Magelang yang luasnya hanya 18,54 kilometer persegi ini hampir meraih hatrick (ketiga kalinya) sebagai Kota Cerdas.
‘’Pada tahun 2015 kita menempati rangking pertama Kota Cerdas, juga di tahun 2017. Capaian ini dari waktu ke waktu terus kita evaluasi, kita tingkatkan. Tujuannya agar pengelolaan kota semakin profesional dan memberikan manfaat sebesar-besarnya dalam rangka melayani masyarakat Kota Magelang,’’ kaa Sigit kemarin (3/10).
Menurutnya, apa yang sudah dilakukan selama ini semata untuk melayani masyarakat. Sedangkan prestasi yang diraih merupakan buah kerja keras semua komponen, termasuk masyarakat sendiri.
‘’Yang pasti, Pemkot Magelang akan terus berupaya mengelola kota dengan baik dan efisien, supaya warga masyarakat terlayani dengan baik,’’ ungkapnya.
Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) diinisiasi oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) guna menumbuhkan awareness mengenai Smart City, dengan melakukan peratingan kota-kota berdasarkan inisiasi dan implementasi kota tersebut terhadap smart city.
Penghargaan ini diberikan setiap dua tahun sekali dan terbagi dalam tiga kategori. Yakni kategori kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Kendati selalu menjadi langganan raihan RKCI, dan pada tahun ini pula masuk dalam nominasi, Sigit tidak cepat berpuas diri. Terlebih, masih ada sejumlah aspek yang akan diperbaiki dan dikembangkan Pemkot Magelang.
‘’Komitmen untuk kota cerdas ini akan terus ditingkatkan supaya ke depan bisa memberikan efek positif ke masyarakat. Terutama efisiensi dan efektivitas layanan pemerintah kepada masyarakat,’’ terangnya.
Dia mendorong agar semua organisasi perangkat daerah (OPD), senantiasa mengedepankan inovasi dan kreasi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan warganya.
‘’Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Joko Soeparno menambahkan, sebelum masuk nominasi, terlebih dahulu ada serangkaian penilaian assesment dan administrasi.
‘’Kota Magelang masuk nominasi, sehingga Jawa Tengah punya empat wakil. Antara lain Kota Semarang, Kota Solo, Kota Salatiga dan Kota Magelang,’’ tuturnya.
RKCI tahun 2019, lanjut Joko, merupakan aspek penilaian dari ITB, bekerja sama dengan akademisi maupun swasta untuk memetakan, sejauh mana inovasi daerah dalam mengelola kotanya. Tidak hanya masalah inovasi, karena peningkatan ekonomi juga menjadi data penguat tim penilai sebelum mencetuskan juara RKCI.
‘’Kita semua tentu berharap RKCI akan kembali diraih Kota Magelang. Apalagi angka kenaikan perekonomian saat ini cukup tinggi mencapai 5 persen,’’ tandasnya.
Tim penilai, tambah Joko, juga akan memeriksa kesiapan maupun strategi yang diterapkan OPD dalam membuat sebuah inovasi, sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
‘’Sebagai contoh kita punya Puskeswan. Berkat usaha jasanya, kita mendapat PAD tinggi, terutama dari masyarakat luar daerah. Kemudian inovasi lain yaitu di Pasar Cacaban yang menerapkan retribusi nontunai, sehingga mencegah terjadinya kebocoran retribusi,’’ ujarnya.
Joko mengemukakan, saat ini RKCI baru tahapan nominasi dan verifikasi. Dari 93 daerah yang berpartisipasi hanya 32 kota yang akan diverifikasi, dan salah satunya Kota Magelang.
‘’November nanti penghargaan RKCI akan diumumkan. Kota Magelang sendiri konsisten meraih predikat RKCI sejak kompetisi dua tahunan itu dibuka. Tahun 2015 dan 2017 kita mendapatkannya, dan kita harap tahun ini juga mendapatkan,’’ tutur Joko saat mendampingi tim verifikator dari Isntitut Teknologi Bandung (ITB).
Ryan Adhitya Nugraha, salah satu Tim Verifikator dari ITB mengatakan, kedatangan tim ke Kota Magelang untuk melakukan verifikasi secara mendalam, sebagai nominator kategori kota kecil peraih RKCI tahun 2019.
‘’Kita datangi dan wawancara langsung di daerah-daerah yang sekiranya perlu pendalaman seperti di Kota Magelang. Untuk hasilnya, nanti akan diumumkan di Bandung, akhir November,’’ tegasnya. (hms)
Editor: Doddy Ardjono