SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Riset Grup (RG) Sejarah Kebudayaan Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan penelitian bertema “Tata Ruang Mangkunegaran 1913- 1939”.
Selain itu juga melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yakni membantu Pengelolaan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran dalam Digitalisasi Foto Bangunan Koleksi Puro Mangkunegaran. Demikian yang terungkap dalam diskusi bersama RG Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS dengan Rekso Pustoko Puro Mangkunegaran di Solo, Selasa (13/6/2023).
Dr Susanto M.Hum selaku nara sumber Riset Grup Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS mengemukakan, Penelitian Tata Ruang Mangkunegaran 1913-1939 didasarkan disertai periode dimaksud Mangkunegaran mencapai titik tertinggi dalam modernitas sebagai kebijakan alkuturasi kebudayaan. Kesadaran Mangkunegara VII yang mengenyam pendidikan Eropa membawa pengaruh besar dalam tata ruang Praja Mangkunegaran.
Banyak pembangunan dilakukan semisal penerapan gaya hidup bersih. Mangkunegara VII membuatkan sistem sanitasi yang bersih dengan membangun toilet umum Badplaats Ngebrusan tahun 1936. Masyarakat setempat mengenalnya Ponten yang dibangun Thomas Karsten.
Penelitian akan mendalami perkembangan pola kosmologi tata ruang praja Mangkunegaran sebagai bentuk revolusi kebudayaan pada kurun waktu itu. Adapun Sub Tema penelitian di antaranya meliputi Ruang-ruang Pendidikan Mangkunegaran Abad XX, Ruang Ritual di Istana, Tata Ruang Pemakaman wilayah Mangkunegaran tahun 1913-1939.
“Luaran dari penelitian berupa artikel dan direncanakan dimuat di jurnal teridek Scopus. Hasil penelitian direncanakan diterbitkan dalam bentuk buku sejarah,” terangnya.
Sementara itu narasumber Dr Hayu Adi Darmarastri M.Hum mengemukakan, tim RG Sejarah Kebudayaan Prodi Ilmu Sejarah FIB UNS mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa membantu pengelolaan Rekso Pustoko Pura Mangkunegaran di dalam digitalisasi katalog foto bangunan koleksi.
“Diharapkan dengan kegiatan yang berlangsung , akses masyarakat secara terhadap Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran secara bertahap semakin mudah,” jelasnya.
Masih dalam kesempatan sama Darweni mewakili Rekso Pustoko Mangkunegaran mengatakan koleksi foto yang ada berkisar 20.000 lembar. Koleksi foto dikumpulkan mulai tahun 2009 dan jumlah terbanyak berwarna hitam putih.
Koleksi dimaksud jumlahnya belum seluruhnya karena masih ada yang tersimpan dalam koleksi ndalem Puro Mangkunegaran.
Bagus Adji