GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dr Atang Irawan, Ketua Bidang Hubungan Legislatif DPP Partai NasDem berdialog dengan peta petani dari 19 kecamatan di Grobogan dalam focus group discussion, Mimnggu 26/2/2023).
Dalam Focus Group Discussion (FGD) ini, para petani menyampaikan permasalahannya kepada Atang Irawan terutama terkait pupuk dan peningkatan panen.
Di kesempatan itu, Atang Irawan memberikan arahan kepada para petani tentang manfaat pupuk organik. Kepada para petani, dirinya menjelaskan ada banyak manfaat pupuk organik.
Dia menegaskan, saat ini petani masih mengalami problem dalam mengelola lahan pertanian mereka. “Sebagai bentuk kepedulian, kami membantu mengatasi masalah petani salah satunya dengan memberikan bantuan pupuk organik secara gratis,” kata dia.
Pertanian masih banyak masalah tapi ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi seluruh komponen bangsa salah satunya partai politik tentunya.
“Apalagi ada problem lonjakan distabilitas diharga pupuk, maka salah satunya kita bersama-sama membantu pupuk, kebutuhan di kita ada,” tambahnya.
Atang Irawan juga menegaskan, pupuk ini bisa menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, yakni dalam rangka pertanian lebih maju khusunya di Kabupaten Grobogan.
Menurutnya, pupuk organik yang diberikan kepada para petani bukanlah jenis pupuk yang baru. Namun, jenis pupuk tersebut sering digunakan oleh petani.
“Sebelumnya bukan pupuk baru tapi sering digunakan, pada prinsipnya pupuk hayati atau pupuk organik ini bisa digunakan untuk masyarakat di Kabupaten Grobogan. Pupuk organik ini bermanfaat, karena sebelumnya sudah digunakan untuk padi,” tambahnya.
Menurutnya pemberian pupuk hayati di lahan pertanian hanya untuk suplemen supaya tanah menjadi subur. Bahkan, pihaknya mengajak petani untuk mengurangi menggunakan pupuk kimia.
Rencananya, Atang Irawan akan membagikan pupuk organik untuk wilayah kabupaten Grobogan, Blora dan Rembang sebanyak 100 hektar.
“Kemarin kita coba 2 hektar kita rencana di Grobogan 100 hektar Rembang dan Blora 100 hektar,” tegas dia.
Kegiatan ini diapresiasi oleh para petani. Dengan pemahaman terkait pupuk organik ini, pemikiran mereka jadi lenih terbuka.
“Dengan pupuk organik ini bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dari segi ongkos bisa lebih murah,” ungkap salah satu petani yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
Tya Wiedya