SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap, kabupaten/kota di wilayah perbatasan Jateng-Jabar, dapat bekerja sama dalam mengendalikan inflasi. Khususnya terkait komoditas yang bisa mendorong inflasi, seperti volatile food.
”Kita masih ada PR dari Presiden Jokowi, untuk mengendalikan inflasi. Area ini menjadi penting untuk mereka saling support, agar mereka yang berdagang di wilayah itu, berbagai komoditas yang bisa mendorong inflasi, bisa dikendalikan bersama,” kata Ganjar, usai menerima kunjungan Sekretariat Kerja Kunci Bersama di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (21/9/2022).
Setidaknya ada sembilan kabupaten/kota di wilayah itu, yang tergabung dalam Setker Kunci Bersama. Kesembilan daerah itu terdiri dari dua kabupaten di sisi paling Barat Jateng, yaitu Brebes dan Cilacap. Serta tujuh kabupaten/kota di sisi paling Timur Jabar. Daerah-daerah itu diharapkan dapat menyampaikan potensi masing-masing, agar kemudian dapat direspons masing-masing kabupaten/kota.
BACA JUGA: Nafa Bersholawat dan Launching Buku “The Legend Of Jepara”
”Tadi kita juga akan mengajak Tegal kota dan kabupaten, untuk bisa terlibat. Mudah-mudahan banyak manfaat yang bisa diciptakan, khususnya yang terkait dengan urusan kemasyarakatan di wilayah perbatasan,” ujar Ganjar.
Dijelaskan pula, beberapa wilayah di daerah perbatasan itu, memiliki banyak kemiripan secara etnis. Wilayah Jateng sisi Barat, masih ada yang secara etnis dekat dengan Sunda, dan sisi bagian Timur Jabar juga masih ada etnis Jawa.
”Mereka mencoba untuk mengurus wilayah yang ada di perbatasan ini, karena banyak secara etnis mirip. Sundanya yang agak ke Timur ada Jawanya, dan mereka saling hidup bersama. Maka kerja sama di area itu, mendorong penyelesaian banyak hal. Infrastruktur, perhubungan, lingkungan, pendidikan, kesehatan di desa menurut saya sangat bagus,” ungkap Ganjar.
BACA JUGA: Mahasiswa USM Bawakan Tari Lumpia di Peksimida
Salah satu contoh kerja sama daerah di wilayah perbatasan itu, juga ditunjukkan saat penanganan covid-19. Masing-masing daerah memiliki kesadaran untuk menyelesaikan masalah kemasyarakatan, tanpa banyak mempertimbangkan kedaerahannya.
”Kemarin saat pandemi, mereka bisa mengurus masyarakat yang ada di wilayah itu dengan baik, tanpa harus banyak mempertimbangkan soal perbatasannya. Maka yang di Kuningan ke Brebes oke, di Brebes ke Kuningan oke, atau Jawa Barat ke daerah Banjarnegara oke atau sebaliknya tidak masalah, karena ini urusannya kemanusiaan,” jelasnya.
Bupati Kuningan sekaligus Ketua Setker Kunci Bersama, Acep Purnama, menambahkan, permintaan Ganjar agar daerah di wilayah perbatasan itu bekerja sama dalam mengendalikan inflasi, merupakan arahan yang bagus. Melalui Kunci Bersama ini setiap daerah akan memanfaatkan ruang-ruang yang bisa menurunkan inflasi.
BACA JUGA: Selidiki Kebakaran Tol Pejagan-Pemalang, Polisi Periksa 13 Pemilik Lahan Sekitar TKP
”Misalnya dengan pemanfaatan produk-produk daerah. Contoh, di Kuningan ada pabrik tape ketan, tapi untuk beras ketan kita ambil dari Brebes dan daerah lain. Lalu di Brebes ada lahan dan produksi bawang merah, sedangkan di Kuningan ada pabrik bawang goreng,” paparnya.
Kerja sama antardaerah itu juga mendorong peningkatan perekonomian daerah. Setiap komoditas yang dimiliki daerah akan dibantu pemasarannya di daerah lain. Lalu bidang sosial dan kesehatan, kami juga sedang mencoba membangun rumah sakit di dekat perbatasan.
”Tujuannya mempermudah pelayanan bagi masyarakat di wilayah perbatasan. Seperti kata Gubernur Ganjar, permasalahan yang harus kita selesaikan adalah soal JKN. Jadi orang sakit asal Brebes, bisa dirawat di Kuningan atau sebaliknya. Sebab, ini masalah kemanusiaan,” lanjut dia.
Riyan