BLORA (SUARABARU.ID) – Setelah diserahterimakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada UGM Yogyakarta 2016 lalu, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas Ngandong, Kecamatan Kradenan, Blora seluas 10 ribu hektar lebih di wilayah Blora Selatan hingga perbatasan Ngawi, Jawa Timur, kini mulai dikelola dengan sistem kerja sama multi stakeholders.
Pengelolaan hutan tersebut ditandai dengan peresmian Hutan Pertagama (kolaborasi Pertamina Foundation dengan UGM Yogyakarta), Minggu (18/9/2022) sore. Yakni dengan penandatanganan prasasti oleh Sekjen Kementerian LHK, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM bersama Direktur SDM Pertamina, Erry Sugiyarto, dan Rektor UGM Yogyakarta, Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D, di kawasan hutan Desa Getas.
Hadir Presdir Pertamina Foundation, Agus Mashud, Kepala Balai Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia, Ir. Hartono, M.Sc., Dirut Perhutani, Wahyu Kuncoro, MM., Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., dan Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, ST., MH.
Dikemukakan Rektor UGM Yogyakarta, Prof. dr. Ova Emilia, Ph.D, yang hadir bersama Dekan Fakultas Kehutanan, luas KHDTK Getas mencapai 10.867,19 ha.
Luasan KHDTK itu, untuk 8.646,10 Ha di antaranya ada di wilayah Kabupaten Blora. Sedangkan sisanya seluas 2.254,90 ha berada di wilayah Kabupaten Ngawi.
‘’Ke depan hutan ini akan kita kembangkan bersama dengan Pertamina Foundation, tidak hanya untuk konservasi namun untuk penelitian, research, hingga pemberdayaan masyarakat,” ungkap dr. Ova Emilia.
Dikatakan, Jika sebelumnya hutan hanya ditanami pohon jati, kini mulai ditambah dengan berbagai varietas pohon buah-buahan dan pohon sahabat air. Di antaranya mangga, jambu monyet, kepuh, pohon minyak kayu putih dan lainnya.
Komitmen Bersama
Pada peresmian Hutan Pertagama itu, Sekjen Kementerian LHK, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, MM., menyampaikan, bahwa dirinya hadir mewakili Menteri LHK untuk meresmikan dimulainya kerja sama pemanfaatan lahan dan kawasan di area KHDTK Getas UGM.