Dua tersangka pelaku pembunuhan terhadap Iska Nurohmah, gadis asal Desa Wonodadi Buayan, Kebumen, kini diamankan Polres Metro Bekasi.(Foto:SB/Dok Humas Polres Metro Bekasi.)

KEBUMEN  (SUARABARU.ID) -Kerja keras Tim Gabungan Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya patut diapresiasi dalam menangani kasus pembunuhan gadis cantik asal Kebumen di  Bekasi.

Polisi kini telah berhasil membekuk dua pembunuh karyawan cantik bernama Iska Nurrohmah (21), asal Desa Wonodari, Kecamatan Buayan, Kebumen,  yang terjadi di wilayah Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022) dini hari lalu.

Terungkapnya kasus pembunuhan sadis ini sekaligus menghapus rumor dan isu yang mengiringi tewasnya Iska secara tragis. Maklumlah, korban dikenal berparas cantik. Kabarnya banyak teman pria menaksir. Dia tamatan SMK Plus Nururrohmah Pondok Pesantren Al Kamal, Kuwarasan, Kebumen,  pada 2018.

Para pelaku ternyata bukan orang dekat korban dan tak mengenal korban. Pelaku pun bukan bekas pacar korban. Namun satu dari pelaku itu pemuda berandal yang suka tawur. Bahkan satu pelaku penjahat kambuhan yang tergolong sadis.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, pembunuhan terhadap korban sempat menggegerkan warga dan medsos. Kemudian petugas langsung melakukan penelusuran dan berhasil mengungkap pelakunya.

”Penemuan korban (IN) sempat heboh. Terungkapnya para pelaku pembacokan berkat kerja keras penyidik kami yang dibantu rekan-rekan Ditreskrimum Polda Metro Jaya,”ujar Gidion kepada wartawan di Cikarang, Jumat (25/3/2022).

Ia menegaskan, para pelaku yang ditangkap pasti akan dihukum setimpal dengan perbuatannya. Sebab, aksi yang dilakukan oleh para pelaku ini sangat sadis.”Akan dihukum sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,” tegasnya.

Sedangkan Kanit Jatanras Satreskrim Polres Metro Bekasi Iptu I Gede Bagus Ariska menambahkan, pengungkapan pelaku pembunuhan ini dibantu personel Reskrim dari Polda Metro Jaya.”Setelah olah TKP, kami berhasil identifikasi pelakunya,”terang I Gede.

Sementara itu Kasubdit Penmas Polda Metro Kompol Hari Agung Julianto menyebut, total pelaku begal tersebut berjumlah tiga orang.

Hari Agung merincikan, ketiga pelaku tersebut yaitu berinisial N, 17, NR, 16, dan AS, 16. Selain itu, ada satu orang pelaku lagi yang masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO), yaitu berinisial AS.

“Tersangka ada tiga. Dua sudah diamankan, satu orang tidak ditampilkan karena di bawah umur. Satu orang inisial AS masih DPO,”kata Agung di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (25/3).

Tanpa Direncanakan, Semula Cari Musuh Tawuran

Hari Agung menjabarkan peranan masing-masing pelaku. Pelaku N berperan sebagai eksekutor yang merencanakan aksi.

Sedangkan dua pelaku lainnya bertindak sebagai joki. Aksi pembunuhan ini terjadi tanpa direncanakan. Sebab ketiga pelaku merupakan komplotan begal yang tengah mencari musuh tawuran.

Hari Agung menambahkan, kronologis kejadiannya terjadi pada 22 Maret 2022. Dua tersangka berputar-putar mencari musuh untuk diajak tawuran. Namun gagal karena ada kegiatan preventif patroli presisi.

Pelaku lalu mengarahkan kendaraannya ke Kampung Tegal Gede, Cikarang Utara. Sepagi itu di lokasi tersebut para pelaku melihat korban tengah seorang diri berangkat kerja .

Karena gagal mencari musuh tawuran, timbul niatan pelaku untuk membegal korban. Pelaku memepet korban, karena korban berlakukan perlawanan dan berteriak, maka para pelaku melakukan pembacokan kepada Iska.

“Karena korban dipepet tasnya dan korban melawan sehingga tersangka begal korban. Setelah korban teriak minta tolong pelaku panik sehingga kabur tanpa berhasil mengambil barang-barang milik korban,”ujar Hari Agung

Ketiga pelaku tersebut tertangkap di daerah Cikarang pada Kamis (24/3) malam. Adapun sanksi yang dikenakan kepada para tersangka sesuai dengan Pasal 338 dan atau 365 KUHP. Ancamannya 15 tahun penjara.

Korban Iska Nurohmah  tewas bersimbah darah di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat disertai luka bacokan di bagian punggung. Koban ditemukan pada Selasa 22 Maret 2022 sekitar pukul 05.15 WIB.

Terdapat saksi yang mendengar teriakan korban. Saksi tersebut kemudian keluar dari rumahnya.Dia lalu melihat korban dengan posisi duduk sambil bersimbah darah. Saksi yang lain lalu menghampiri korban dan meminta tolong warga sekitar untuk membantu. Namun nahas, korban meninggal seketika di tempat.

Mayat korban dilarikan ke rumah sakit di Kramat Jati, Jakarta timur. Setelah diautopsi, mayat korban langsung dikirim ke rumah duka. Tiba di rumah duka Desa Wonodadi, Kecamatan Buyan, Rabu (23/) dini hari jenazah langsung dimakamkan di desanya.

Komper Wardopo