SEMARANG– Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (USM) menggelar penyuluhan kepada siswa siswi PKBM Anugrah Bangsa Semarang tentang “Pembuatan Pangan Fungsional Tempe Dan Perbedaan Jenis Pengemasnya Bagi Siswa Siswi” baru-baru ini.
Dosen yang terdiri Antonia Nani Cahyanti, S.Si, M.Si, Ir. Adi Sampurno, M, dan Soraya Kusuma Putri, S.TP, M.Sc memebrikan materi sesuai dengan bidang masing-masing.
Menurut Soraya penyuluhan ini sangat tepat dilakukan untuk menambah wawasan bagi siswa siswi di sekolah tersebut, yang mempunyai mata pelajaran bioteknologi, yang mana proses fermentasi merupakan bagian dari mata pelajaran tersebut.
“Salah satu contoh produk olahan fermentasi adalah tempe. Tempe merupakan produk olahan fermentasi yang berasal dari Indonesia” ungkap Soraya.
Pada penyuluhan ini diawali dengan pemberian pretest kepada siswa-siswi jurusan IPA di sekolah tersebut.
Pemberian materi dilakukan setelah pretest tersebut selesai. Materi yang disampaikan pada penyuluhan ini meliputi tiga topik, yaitu yang pertama adalah mengenai sifat fungsional dari tempe dari kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah, disampaikan oleh Antonia Nani Cahyanti, S.Si, M.Si,
Kedua adalah proses pembuatan dan fermentasi tempe dari kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah oleh Ir. Adi Sampurno, M.Si, dan topik ketiga mengenai jenis pengemasan yang berbeda pada tempe dari kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah disampaikan oleh Soraya Kusuma Putri, S.TP, M.Sc .
Usai penyampaian materi, siswa siswi jurusan IPA tersebut melakukan praktek sederhana pembuatan tempe. Praktek tersebut dibantu oleh dua orang mahasiswa dari fakultas teknologi pertanian USM.
Dalam praktek sederhana tersebut, siswa-siswi tersebut juga ditunjukkan hasil tempe yang sudah dibuat sebelumnya, tempe tersebut adalah tempe yang berasal dari kacang merah, kacang tanah dan kacang hijau.
Dalam praktek sederhana ini, para siswa PKBM Anugrah Bangsa sanagat antusias dalam mengikuti praktek sederhana tersebut. Setelah praktek selesai, siswa-siswi diberikan postest, dimana postest ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan siswa-siswi tersebut apabila dibandingkan sebelum dilakukan penyuluhan dan diberikan praktek sederhana.
Soraya menambahkan dengan adanya penyuluhan dan praktek sederhana pembuatan tempe ini diharapkan dapat membantu tercapainya kompetensi, menambah informasi dan pengetahuan siswa siswi PKBM Anugrah bangsa dalam mata pelajaran bioteknologi khususnya dalam materi fermentasi dan menambah pengetahuna mengenai sifat fungsional dari pengemas tempe yang berbeda.
Untuk kedepannya diharapkan dosen FTP USM dapat melakukan penyuluhan dan praktek sederhana yang lain di PKBM Anugrah Bangsa.
Berdasarkan testimoni dari salah satu guru di PKBM Anugrah bangsa, penyuluhan dan praktek pembuatan tempe ini selain bermanfaat untuk siswa-siswi dengan jurusan ipa terkait mengenai fermentasi, namun juga dari hasil penyuluhan pembuatan tempe ini nantinya siswa-siswi jurusan IPA bisa bekerja sama dengan siswa-siswi jurusan IPS terkait mengenai pemasaran tempe sampai ke konsumen, sehingga nantinya siswa-siswi memiliki kemampuan berwirausaha.
Keberhasilan dari penyuluhan ini adalah dengan bertambahnya pengetahuan siswa siswi PKBM Anugrah Bangsa mengenai tempe dan sifat fungsional tempe dengan jenis pengemas yang berbeda, hal ini dilihat dari hasil test setelah penyuluhan yang lebih banyak yang menjawab dengan benar dibandingkan dengan sebelum dilakukan test.
Saiful Hadi – USM