JEPARA (SUARABARU.ID)- Jepara adalah gudangnya pengusaha mebel ukir. Di tengah banyaknya pengusaha mebel itulah banyak sekali limbah kayu yang hanya dimanfaatkan untuk keperluan kayu bakar.
Di tangan seorang pemuda bernama Syaifulloh asal Desa Suwawal Timur RT. 06 RW. 04 Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara, limbah kayu yang melimpah dimanfaatkan dan diolah menjadi sebuah peci atau songkok.
Memang terdengar aneh, songkok terbuat dari kayu, yang biasanya terbuat dari kain. Hasil dari pemikiran untuk memanfaatkan limbah kayu inilah yang membuat Syaifulloh mempunyai ide untuk membuat songkok dari kayu Jati.
“Awal tahun 2017 saya berfikir dan mencari ide membuat sebuah produk yang belum pernah ada. Juli 2017, saya menemukan ide yaitu membuat Songkok kayu dengan memanfaatkan limbah kayu yang melimpah”, ujar Syaifulloh kepada Suarabaru.id via watsaapp.
“Saat itu juga saya mulai berproses dengan merancang desain sampai layak dipasarkan. Dan, alhamdulillah setelah dua tahun, tepatnya 4 Desember 2019 saya mulai memasarkan produk saya melalui media online”, lanjut Syaifulloh.
Produksi songkok kayu Syaifulloh diberi nama “Kafka”. Ketika ditanya arti Kafka dia mengatakan tidak mempunyai arti apa-apa. Saat ini selain system pemasaran online, Syaifulloh juga mencoba peruntungan dengan menitipkan produk songkok kayunya di kios-kios tempat ziarah Walisanga.
“Mulai mulai tahun ini (tahun 2021-red) saya mencoba melebarkan pemasaran dengan menitipkan produk saya di kios tempat ziarah Walisongo. Dari sembilan tempat baru terealisasi dua tempat yaitu Kudus dan Cirebon”, terang Syaifulloh.
Ketika disinggung omzet penjualan, Syaifulloh mengaku usahanya menurun karena terdampak pandemi Covid-19. Dengan ditutupya tempat ziarah di tiap daerah karena pandemi.
Ua