WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Kabupaten Wonosobo bila dilihat pada mapping penyebaran covid-19, sudah masuk dalam zona orange, dan turun ke PPKM Level 3. Namun demikian, tidak berarti segala kegiatan TP PKK dihentikan.
Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Afif Nurhidayat, saat menerima kunjungan Kaji Banding dari TP PKK Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, di Pendapa Bupati.
”Kabupaten Wonosobo saat ini berada di PPKM Level 3. Namun tidak berarti segala kegiatan TP PKK dihentikan. Beberapa kegiatan tetap dilakukan dengan menerapkan prokes ketat,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pangdam IV/Diponegoro Apresiasi Vaksinasi Merdeka Candi
Ditambahkan dia, TP PKK Kabupaten Wonosobo memiliki kurang lebih 17 ribu kader, yang tersebar di TP PKK RT/RW sampai Dasa Wisma di 265 Desa/Kelurahan yang ada di daerah pegunungan ini.
Kader TP PKK yang ada, lanjutnya, semua didayagunakan menjadi energi penggerak, yang mampu menjadikan setiap ibu atau perempuan di Desa/Kelurahan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi pandemi covid-19 ini.
Beberapa kegiatan yang lakukan antara lain, pertemuan, sosialisasi, pembekalan secara daring atau online, webinar pelayanan posyandu selama masa pandemi dan webinar kesiapan orang tua/anak dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
BACA JUGA: Belanda Siap Bantu Kota Semarang Terkait Penurunan Permukaan Tanah
”Guna menggali potensi Desa/Kelurahan, kami mengadakan kompetisi potret keren TP PKK Desaku, dengan cara mengupload foto di instagram Desa/Kelurahan masing-masing, dan lomba Tiktok kompetisi edukasi tangguh cegah covid-19,” jelas dia.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Wonosobo M Albar menyampaikan, TP PKK merupakan mitra pemerintah yang memiliki fungsi strategis, dengan kelembagaan mulai dari tingkat Pusat hingga Desa/Kelurahan dan bahkan Dasa Wisma.
”Saya menghimbau kepada seluruh pengurus dan kader TP PKK di Wonosobo, untuk terus bergerak mengentaskan masalah yang cukup krusial ini. Kekuatan TP PKK yang sedemikian besar, harus mampu menjadi penggerak di tengah masyarakat,” pinta dia.
Muharno Zarka-Riyan