WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasca terjadinya hujan deras, muncul fenomena alam tanah ambles di lahan pertanian milik warga Dusun Pelet, Desa Ngargoharjo, Kecamatan Giritontro (60 Kilometer arah selatan Ibukota Kabupaten Wonogiri).
Tanah yang ambles tersebut memunculkan lubang menganga memiliki diameter dan kedalaman masing-masing sekitar 5 Meter (M). Diduga, lubang tanah ambles itu merupakan saluran mulut luweng (perut bumi), yang terjadi dari adanya dampak pelapukan bebatuan di dalam bumi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Rabu (24/2), membenarkan adanya fenomena alam berupa tanah ambles tersebut. ”Betul ada tanah ambles di Kecamatan Giritontro,” jelas Bambang Haryanto.
Bahayakan Keselamatan
Jajaran Forkompimcam dan perangkat desa, telah berupaya mengamankan lokasi tanah ambles. Warga masyarakat dilarang mendekati lokasi tanah ambles, karena dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan.
Kemunculan tanah ambles ini telah dilaporkan ke Bupati Wonogiri dan pihak-pihak yang berkompeten. Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tanah yang amblas itu bisa saja disebabkan oleh adanya pelarutan batuan di dalam bumi. Yang dampaknya, menjadikan beban tanah di atasnya mengalami penurunan (ambles).
Prediksi lain, tanah ambles yang membekaskan lubang menganga tersebut, bisa jadi sebagai mulut luweng baru. Hal itu sebagaimana pernah terjadi beberapa tahun lalu di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Dalam upaya mitigasi bencana, disarankan agar warga dapat mengatur aliran air limpahan air hujan yang menuju lubang. Tegasnya, air yang masuk ke dalam lubang ambles harus dikurangi dengan cara membuat saluran air di sekitar permukaan lubang yang menganga. Tujuannya, untuk mencegah volume ambles agar tidak meluas.
Bambang Pur