blank
Semarang Rabu keroncong di Food Court Taman Kedondong

Semarang (SUARABARU) – Rabu, 22 Januari 2025, menjadi momen istimewa bagi pecinta musik keroncong di Kota Semarang. Food Court Taman Kedondong, Lamper Tengah, dipadati oleh para penggemar musik keroncong, sekaligus menjadi ajang silaturahmi lintas komunitas. Tidak hanya para pecinta keroncong, acara ini juga dihadiri oleh anggota Komunitas Tembang Kenangan, Pecinta Koes Plus Semarang, pengurus PAPPRI Kota Semarang (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Pemusik Republik Indonesia), serta perwakilan dari 16 kecamatan di Semarang. Bahkan, sejumlah pengunjung datang dari luar kota, seperti dari Temanggung.

Ketua Komunitas Waroeng Keroncong Semarang, Setyanto, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan langkah awal setelah vakum beberapa waktu. “Di tahun 2025, Rabu Keroncong akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan, dengan lokasi secara bergiliran di taman-taman Kota Semarang. Sedangkan pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi, waktu, dan tempat yang memungkinkan,” ujarnya. Selain itu, Setyanto juga mengumumkan rencana besar komunitas untuk merayakan ulang tahun ke-17 Waroeng Keroncong pada Jumat, 15 Mei 2025.

Meskipun sempat diguyur hujan di tengah acara, antusiasme para pengunjung tidak surut. Mereka tetap setia menikmati alunan musik keroncong yang dipersembahkan oleh grup musik OK. D’BOEGATOE di bawah pimpinan Edi Sugiharto. Penampilan mereka begitu memukau, memadukan nuansa keroncong klasik dengan sentuhan dangdut keroncong yang mengundang para penonton untuk ikut bergoyang. Suasana pun semakin hangat dan meriah.

blank
Penonton untuk ikut bergoyang menikmati musik dari OK D’ BOEGATOE

Acara ini tidak hanya menjadi panggung untuk melestarikan musik keroncong, tetapi juga wadah untuk menjalin silaturahmi antar komunitas musik di Semarang. Setyanto berharap, melalui kegiatan seperti Rabu Keroncong, musik keroncong dapat terus diminati tidak hanya oleh generasi tua, tetapi juga oleh kalangan anak muda. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Rabu Keroncong diharapkan menjadi salah satu ikon musik khas Kota Semarang.ungkapnya.
Lebih jauh, Setyanto mengatakan, kembalinya tradisi Rabu Keroncong menjadi angin segar bagi perkembangan musik Keroncong ini. Semangat yang ditunjukkan oleh komunitas dan dukungan berbagai pihak menunjukkan bahwa musik keroncong masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Semoga acara serupa dapat terus digelar dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk melestarikan seni musik keroncong.tukasnya.

Dwi_Prie