SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pelatih PSIS (Semarang), Gilbert Agius menyatakan rasa kecewa, usai timnya kalah dari Persis (Solo) dengan skor 1-2. Apalagi Derby Jawa Tengah pekan ke-19 BRI Liga 1 2024/2025 itu, digelar di kandang sendiri Stadion Jatidiri, Semarang, Senin (20/1/2025) malam.
Skuad Mahesa Jenar sudah tertinggal lebih dulu, usai Persis unggul dua gol lewat striker Ramadhan Sananta, menit 20 dan 32. PSIS memperkecil ketinggalan lewat gol Septian David Maulana, menit 76 lewat sundulan kepala, meneruskan umpan dari Alfeandra Dewangga.
Bagi PSIS, kekalahan ini membuat posisinya tetap di peringkat 14 dengan 18 poin. ”Kami sangat kecewa dengan hasil ini. Hasil yang buruk untuk sebuah laga derby,” kata Gilbert, dalam sesi konferensi pers usai pertandingan.
BACA JUGA: Dukung Swasembada Pangan, Polda Jateng Tanam Jagung Serentak di 4.906 Hektar Lahan Pertanian
Pelatih asal Malta ini mengakui, babak pertama PSIS bermain tak maksimal, dan banyak melakukan kesalahan, yang akhirnya mampu dimanfaatkan Persis untuk mencetak dua gol.
Kekalahan ini memperpanjang catatan tanpa menang PSIS di lima laga terakhirnya. PSIS hanya mampu mencatat satu kali imbang, dan empat kali kalah, dengan dua laga terakhir dilalui dengan hasil kekalahan.
Pada laga berikutnya, PSIS akan menjalani laga tandang melawan PSBS (Biak), di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, yang akan digelar Minggu (26/1/2025) mendatang.
BACA JUGA: Bank Jateng Slawi Apresiasi Nasabah dengan Hadiah Undian Tabungan Bima
Sementara bagi Persis, ini menjadi kemenangan perdananya, setelah dalam 10 pertandingan sebelumnya, tak mampu mencatatkan kemenangan. Hasil tiga kali imbang, dan tujuh kali kalah, menjadi raihan anak-anak asuh pelatih Ong Kim Swee.
Kemenangan ini juga sekaligus menjadi tiga poin perdana pelatih asal Malaysia itu, sejak debutnya pada 3 Desember 2024 lalu. Artinya, ini kemenangan pertama setelah memimpin Persis selama delapan pertandingan.
”Ini bukan pertandingan yang mudah, terutama pada babak kedua. Lapangan tidak baik, dan lebih lagi banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi,” kata Ong Kim Swee.
Riyan