KUDUS (SUARABARU.ID) – Program studi Akuntansi Faultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Stakeholder Gathering dengan tajuk “Program Studi Akuntansi menuju Unggul dalam Pengembangan Keilmuan dan Teknologi”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Seminar lantai IV Gedung Rektorat UMK, Sabtu (18/1).
Wakil Rektor I UMK, Dr. Ir. Endang Dewi Murrinie, M.P. dalam sambutannya kala membuka acara tersebut menyampaikan, acara ini menjadi momentum yang sangat penting bagi kita semua dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Program Studi Akuntansi. Khususnya dalam menghadapi tantangan era digital dan perkembangan teknologi yang begitu pesat.
“Pendidikan tinggi di bidang akuntansi tidak hanya dituntut untuk mengembangkan keilmuan secara akademik, tetapi juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri dan dunia kerja yang terus berkembang,” tutur WR I UMK.
Universitas Muria Kudus, sambung Dr. Endang Dewi Murrinie, senantiasa berkomitmen untuk mendukung Program Studi Akuntansi dalam upaya mencapai akreditasi unggul, dengan terus meningkatkan mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Peran serta para pemangku kepentingan sangatlah penting dalam mencapai tujuan ini.
“Kolaborasi yang erat antara akademisi, industri, dan organisasi profesi akan memberikan manfaat besar dalam menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja serta meningkatkan daya saing lulusan kita di tingkat nasional maupun internasional. Sehingga, untuk mencapai mencapai unggul, harus banyak kegiatan internasional,” tegasnya.
Sementara itu, narasumber dalam acara tesebut, Kepala Biro Auditor Internal Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dra. Rina Trisnawati Msi.Ak Ph.D.CA menjelaskan tentang Pendidikan Berbasis Capaian Pembelajaran (Outcome-based Education/OBE). Dimana OBE adalah tentang apa yang mahasiswa/lulusan peroleh dari proses pembelajaran.
“Sedangkan dasar implementasi OBE sendiri meliputi perkembangan dunia pendidikan menuju OBE, industry 4.0 dan education 4.0, peraturan dan standar nasional, serta persyaratan akreditasi/sertifikasi yang di dalamnya juga memuat banyak dokumen mulai dari dokumen regional, nasional, hingga internasional,” jelasnya.
Menutup statemennya, Dra. Rina Trisnawati menyampaikan perencanaan kurikulum berbasis outcomes. Di mana pengertian kurikulum bukan lagi sekedar daftar matakuliah, ataupun menjelaskan program pendidikan yang dialami oleh mahasiswa dari awal sampai lulus
Kurikulum mencakup, capaian pembelajaran, materi pembelajaran, proses pembelajaran, hingga penilaian dan asesmen.
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi (SNPT, 2015),” pungkasnya.
Ali Bustomi