blank
Martyrs, kisah dendam masa kecil perempuan. Foto: PV

SEBUAH film yang mungkin populer di kalangan penyuka torture porn, yaitu Martyrs. Film ini seakan menjadi fondasi semua orang yang pernah atau akan masuk ke dalam lubang lebih dalam dari sebuah sub-genre ini. Menjadi sebuah veteran dalam genre ini, seakan gelar tersebut layak diberikan kepada mereka.

Premisnya sederhana: Seorang wanita sederhana bernama Lucie mencoba untuk balas dendam kepada orang yang pernah menyiksa nya pada saat ia masih kecil. Setelah kabur dari tempat penyiksaan, dia bertemu Anna di panti asuhan.

Anna dan Lucie akhirnya menjadi teman dan berusaha untuk mencari siapa yang menyiksa mereka Lucie di masa lalu. Dendam itu terus dibawanya hingga dewasa dan membawanya kepada suatu hal yang lebih besar dari balas dendam itu sendiri.

Begitu sederhana, sehingga ketika pertama kali membaca premis film ini, saya merasa remeh terhadapnya. Bukan karena apa, namun film dengan tema seperti ini sudah banyak bersebaran di lautan film. Dengan begitu, maka wajar saja jika saya merasa film ini adalah film yang standar dalam segi cerita.

Tapi, apa magisnya sebuah torture porn jika tidak ada kejutan yang diberikan di dalamnya. Film ini membawa saya ke arah yang lebih spiritual dari yang dibayangkan. Sebuah pertanyaan mendalam bagaimana sebuah cerita sederhana bisa dikembangkan ke arah yang menarik dan layak untuk dipertimbangkan sebagai salah satu film terbaik yang pernah saya tonton.

Penggambaran yang diberikan pada film ini mengenai eksistensi sebuah Tuhan melalui rasa sakit yang amat dahsyat, sehingga jiwa kita sebagai manusia menuju ke arah spiritual (dalam arti batas ambang kematian). Penggambaran yang diberikan inilah yang memberikan sebuah plot twist.

Lucie dan Anna merupakan sebuah gambaran sebagai manusia yang mencari kehidupan setelah kematian, dengan pendekatan yang cukup tidak lazim yaitu melalui penyiksaan. Disitulah letak kekuatan film ini berada.

Dengan begitu, maka saya rasa layaklah mereka untuk digaungkan dan dipuja oleh penggemar film underground di seluruh dunia. Bukan karena populer semata, tapi karena sebuah sihir yang ditulis di dalamnya.

Vederico Magas