KOTA MUNGKID( SUARABARU.ID)- Umat Kristiani di lingkungan TNI, Polri dan pegawai negeri yang ada di Kabupaten Magelang diajak untuk ke Bethelem tidak secara fisik, melainkan secara nyata di lingkungan kerjanya masing-masing.Yakni, memenuhi panggilan pekerjaan secara intergritas berkeadian dan kasih berlandaskan iman. “Tema Natal 2024, diambil dari Injil Lukas 2:15 yakni ‘Marikan Sekarang Kita Pergi ke Betlehem.’Namun, kita diajak tidak secara fisik untuk ke Kota Betlehem yang saat ini berada di zona tidak nyaman, melainkan memenuhi panggilan secara intergritas berkeadian dan kasih berlandaskan iman,”kata Pendeta Widyanowo Moechnelwan saat memberikan Hkmah Natal pada Perayaan Natal Bersama pegawai, TNI dan Polri Kabupaten Magelang di GOR Gemilang Setda Kabupaten Magelang, Selasa (7/1/2025). Nelwan mengatakan, para pegawai negeri, TNI dan Polri diajak segera ke Betlehem seperti para gembala yang saat itu ,dengan segera memenuhi panggilan para malaikat. Yakni, Untuk mendatangi bayi suci yang lahir di palungan, yakni Yesus Kristus. Menurutnya, para pegawai negeri, TNI dan Polri “datang” ke Betlehem dalam hidup kita dimaknai, yakni mencari Yesus atau mencari kehendak-Nya. “Dimana kita bekerja atau melayani, kita dipanggil untuk mencari Yesus dan melakukannya seperti Yesus. Yesus memiliki kasih dan kebaikan bagi semua orang, begitu juga kita,”kata Nelwan yang juga pendeta di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Salaman. Ia menambahkan, para umat Kristiani yang saat ini menjadi pegawai negeri, TNI dan Polri sering dihadapkan dengan konflik modern dan menjadi pergumulan dalam pekerjaannya. Tetapi, tetap dipanggil untuk terus mendepankan kasih. Sementara itu, Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto berharap, dengan semangat Natal bisa menjaditujuan awal, yakni, menyejahterakan umat yang dimulai dengan kembali menyucikan diri masing-masing. “Tema Natal kali ini yakni ‘Kembali ke Bethelem mengandung arti kembal ke suci, untuk melangkah ke depan dan kembali ke sucian kita,”kata Sepyo. Ia menambahkan, perayaana natal bersama ini, diharapkan para pegawai negeri, TNI dan Polri bisa mengambil i makna, yakni melakukan tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik. “Mulai dari pimpinan tertinggi harus bertanggung jawab secara moril untuk membawa kita semua, baik ASN maupun masyarakat untuk menjadi lebih sejahtera,” kata Sepyo. Menurutnya, untuk mewujudkan itu semua masyarakat harus bisa saling menghormati keanekaragaman yang ada dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Dengan menghargai perbedaan dan keanekaragaman, bisa menjadi perekat persatuan sehingga kita bisa maju bersama. Selain itu, bekerja bersama untuk Indonesia yang lebih maju. W. Cahyono