KUDUS (SUARABARU.ID) – Mantan Wakil presiden atau mantan Wapres ke-13 Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin melakukan serangkaian kunjungan di wilayah Kabupaten Kudus, Jumat (27/12). Kunjungan ini merupakan bagian dari peringatan Haul ke-67 KHR Asnawi, salah satu ulama besar asal Kudus.
Kunjungan diawali dengan ziarah ke makam Habib Ja’far Alkaff yang berada di pemakaman umum Ploso, Kecamatan Jati, sekitar pukul 08.00 WIB.
Kehadiran KH Ma’ruf Amin yang masih disertai pengawalan Paspampres, aparat Kodim dan Polres Kudus cukup menarik perhatian masyarakat. Dengan didampingi Pj Bupati Kudus beserta sejumlah pejabat Pemkab Kudus, sejumlah politisi PKB serta tokoh-tokoh Kudus lainnua.
KH Ma’ruf Amin yang tiba di area makam langsung melakukan ziarah ke salah makam Habib Ja’far, seorang tokoh yang semasa hidupnya dipercaya memiliki karomah atas kewaliannya.
Setelah melakukan proses ziarah, KH Ma’ruf Amin pun bertolak menuju Ponpes Yanbu’ul Quran untuk menghadiri acara Silaturahmi Pengasuh Pesantren Kudus.
Di Ponpes ini, KH Ma’ruf Amin disambut pengasuh Pondok yakni KH Ulin Nuha Arwani dan KH Ulil Albab Arwani serta sejumlah kiai sepuh lainnya.
Dalam pidato sambutannya, Ketua Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Kabupaten Kudus, KH Hafidz Asnawi menyampaikan sangat berterima kasih atas kehadiran KH Ma’ruf Amin di Kudus.
Pihaknya berharap agar pertemuan tersebut bisa menjadi ajang sarana silaturahmi antara para kiai pengasuh pesantren yang tergabung dalam MP3I dengan KH Ma’ruf Amin untuk menyampaikan aspirasi maupun segala sesuatu terkait pesantren.
Sementara, KH Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa hal penting bagi pesantren dalam menghadapi perkembangan zaman.
“Salah satunya adalah bagaimana pesantren selalu melakukan inovasi dan tidak status,”katanya.
Cicit Syekh Nawawi Albantanu ini kemudian menyitir salah satu prinsip yang dianut dalam Aswaja, yaitu “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”. Prinsip tersebut mendorong semua pihak untuk terus berinovasi dalan menghadapi perubahan jaman.
Ali Bustomi