Meskipun bagiannya tidak lagi, Candi Lumbung Sengi memiliki relief yang beragam dan indah. Yakni, di sisi luar kaki candi terdapat ragam hias bunga teratai, yang menggambarkan kebahagiaan dan keberuntungan.
Pada kaki candi dan pelipit bagian atas, terdapat relief bermotif geometris dan tumbuhan. Selain itu, ditemukan pula motif hias tirai berupa lengkungan pita dengan ceplok bunga di tengahnya dan sulur-sulur, pada bagian bingkai kaki dan tubuh candi
Selain itu, terdapat relief Ghana (mahluk-mahluk kerdil yang posisi tubuhnya sedang manyangga bangunan candi). Selain itu, juga terdapat relief burung Kinara-Kinari atau dewa dan dewi dari khayangan.
“Namun, relief burung Kinara-Kinari yang ada di Candi Lumbung ini berbeda dengan yang ada di Candi Pawon. Relief Kinara-Kinari di Candi Lumbung bentuk kakinya lebih pendek dibandingkan dengan yang ada di Candi Pawon,” kata Juru Pemelihara Situs Candi Lumbung Sengi, Nurdiyono.
Dipindah
Sebenarnya lokasi situs Candi Lumbung Sengi tersebut berada di tepian Sungai Pabelan yang berhulu dari Gunung Merapi dan ada di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Namun, sejak 13 tahun lalu, tepatnya tahun 2010 lokasi candi tersebut dipindah ke sebuah lahan tanah di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, atau berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi lama.
“Dulunya, Candi Lumbung ini berada di tebing Sungai Pabelan yang ada di Dusun Candi Pos. Namun, karena adanya erupsi Merapi di tahun 2010 silam, dan terancam bahaya lahar dingin candi tersebut dipindahkan ke Dusun Tlatar,”kata Nurdiyono
Setelah 13 tahun berada di Dusun Tlatar, saat ini Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X akan memindahkan bangunan candi tersebut ke Dusun Candi Pos. Di lokasi yang baru tersebut, nantinya akan berada satu kompleks dengan dua candi lainnya, yakni Situs Candi Asu Sengi dan Situs Candi Pendhem Sengi.
Adapun alasan pemindahan untuk kedua kalinya candi tersebut, yakni adanya permintaan dari Pemerintah Desa Sengi agar candi tersebut dikembalikan di dekat lokasi semula. Selain itu, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X tidak akan memperpanjang lagi masa sewa tanah yang dijadikan lokasi sementara di Dusun Tlatar.
Di Kabupaten Magelang di perbatasan dengan Kabupaten Temanggung di bagian utara, juga terdapat bangunan serupa candi, dengan arca-arca tetapi bentuknya pemandian. Namanya Candi Umbul di Kecamatan Grabag yang berbatasa dengan Kecamatan Pringsurat Temanggung.
Pemandian di sini cukup unik, karena selain merupakan peninggalam zaman Kerajaan, dengan aneka relief dan arca, airnya juga hangat. Sehingga yang datang ke sini juga bisa sambil berobat, untuk yang punya penyakit gatal-gatal.
Nah, itulah kekayaan wisata candi di Kabupaten Magelang yang layak dikunjungi. Mengunjungi kawasan bersejarah, mengingatklan pada kita akan kejayaan masa lalu bangsa ini, dan menjadikannya kita masin mencintai negeri. Ayo berwisata.
R. Widiyartono