SALATIGA sebuah kota di lintasan jalur antara Semarang-Solo. Kota berhawa sejuk ini dikenal punya kuliner yang enak dan layak dicicip atau bahkan untuk oleh-oleh. Untuk oleh-oleh, misalnya, enting-enting gepuk, makanan ringan yang terbuat dari kacang tanah dipadukan dengan gula dan dibungkus. Selain itu, ada yang juga serupa tetapi bentuknya beda, yaitu gula kacang atau ampyang. Kacang tanah yang diolah bersama gula jawa.
Dan, ada lagi yang kini menjadi salah satu ikon kuliner Salatiga, yaitu singkong keju. Maka, jika berkunjung ke Salatiga, wajib mampir ke salah satu gerai Oleh-oleh Khas Salatiga bernama “Singkong Keju D9” di Jalan Argowiyoto I No 8A Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Di gerai ini, tersedia berbagai olahan berbahan dasar singkong atau tela dalam bahasa Jawa, yang diolah bersama menggunakan keju dan berbagai varian rasa.
Kota Salatiga tersebut berhasil menjadikan singkong sebagai makanan lezat, nikmat, berkelas dan banyak dicari pengunjung dengan variasi olahannya yang tak kurang dari 15 jenis makanan yang ditawarkan.
Kita dapat menemukan varian olahan singkong seperti singkong keju original, singkong keju coklat, singkong sambal matah, pancake tela, burger tela, kolak singkong, cream sup tela dan masih banyak varian makanan lainnya.
Dari Bilik Penjara
Hardadi, pemilik usaha Singkong Keju D-9 menuturkan sejarah dia membangun usaha. Hardadi mengaku pernah menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surakarta akibat kasus penyalahgunaan narkoba.
Hardadi pernanh diundang oleh Deddy Corbuzer dalam acara Hitam Putih. Foto: Dok keluarga HardadiNama brand D9, mungkin tidak banyayang menanyakan kenapa harus dengan brand itu. Tetapi ternyata, nama brand ini terinspirasi sekaligus untuk mengenang kepahitan pemiliknya ketika dia harus hidup di bilik penjara.
“Tahun 2009, saya ditangkap oleh polisi dalam proses hukum selanjutnya dijatuhi hukuman enam bulan penjara. Di lapas saya menghuni ruang D-9 diambil dari Lokasi. Di Lapas Kelas I Surakarta, Blok D adalah blok untuk narapidana narkoba, dan angka 9 merujuk pada nomor sel yang saya huni,” ujar Hardadi.