WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkannilai tambah hasil pertanian khususnya tembakau, DinasPertanian dan Perkebunan (Distabun) Jawa Tengah meluncurkan Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan gerai tembakau swating pertama di Tieng Kejajar Wonosobo.
Wakil Bupati Wonosobo, M Albar menyampaikan, kehadiran UPH dapat membantu petani mengurangi ketergantungan padavkomoditas lain, seperti kentang, yang harganya cenderung fluktuatif. Sehingga berdampak pada upaya memperkuat perekonomian masyarakat Desa Tieng.
“UPH tembakau ini menjadi peluang bagi petani untukberinovasi dan meningkatkan kualitas produksi tembakau. Tembakau swanting dari Desa Tieng sudah terkenal sejak lama dan sekarang saatnya bangkit untuk menyejahterakan para petani,” ujarnya saat meresmikan Gedung Unit Pengolahan Hasil (UPH) Tembakau dan Gerai Tembakau Swating Tieng.
Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya dukungan modal dari Bank Jateng serta infrastruktur yang memadai, Distabun Jateng yakin inisiatif ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tieng.
Melalui CV Dieng Arga Maju diharapkan menjadi tonggak baru dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, khususnya di Desa Tieng dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Distabun Jawa Tengah Supriyanto menjelaskan, pembangunan UPH tembakau merupakan bagian dari program peningkatan pemberdayaan petani tembakau yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai HasilTembakau (DBHCHT) Propinsi Jawa Tengah.
Tingkatkan Ekonomi
Seperti alat rigen untuk proses pemanggangan dan pengeringan tembakau guna mendukung kualitas hasil panen petani.
“Kami melihat potensi besar di Desa Tieng, terutama semangat masyarakatnya, baik pemerintah desa maupun kelompok tani. Karena itu, kami mendirikan UPH tembakau ini untuk mendukung mereka,” ujar Supriyanto.
Selain fasilitas UPH, Distabun Jateng juga memperkenalkan konsep korporasi petani tembakau, yang mempersatukan para petani dalam satu kelompok untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih kuat.
Distabun bekerja sama dengan PT Lampion Agrikultura Indonesia memberikan edukasi kepada petani mengenai praktik pertanian terbaik (Good Handling Practices/GHP) hingga strategi pemasaran.
“Para petani akan terus kami dampingi. Mulai dari proses penanganan hasil panen hingga pemasaran produk. Semua akan kami dukung agar produk tembakau Desa Tieng bisa bersaing di pasar nasional,” tambah Supriyanto.
Langkah ini juga mencakup dukungan dalam pengurusan cukai rokok untuk tembakau Desa Tieng agar produknya bisa dipasarkan lebih luas.
Muharno Zarka