GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Warung angkringan di Dusun Grasak, Desa Bago, Kecamatan Kradenan, Grobogan tersambar petir yang mengakibatkan pemilik dan seorang pembeli tewas, Rabu malam 13 November 2024.
“Musibah yang menewaskan dua pria tersebut terjadi di warung angkirngan milik korban Sunarno (49),” jelas Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Kradenan AKP Haryono.
Selain Sunarno (49), berdasar informasi yang diperoleh dari Polsek Kradenan, Kamis 14 November 2024, korban meninggal lainnya adalah Bati (40) pembeli di warung angkringan tersebut.
Peristiwa naas yang dialami dua lelaki tersebut, menurut Kapolsek Kradenan, berawal ketika Sunarno bersama istrtinya, Sunarti (47) sekira pukul 16.00 WIB membuka warung angkringan miliknya. Sekitar pukul 17.30 WIB, datang Bati bersama istri dan anaknya ke warung angkringan milik Sunarno.
Mendadak Hujan Deras
Mereka hendak membeli nasi goreng di warung itu dengan dibungkus untuk dibawa pulang. Setelah menunggu Sunarno bersama istri membuatkan nasi goreng tiba-tiba hujan deras. Padahal nasi goreng sudah jadi. Sehingga Bati bersama istri dan anaknya berteduh menunggu hujan reda.
Karena lokasi yang sempit, mereka kemudian berdiri berjajar menghadap selatan di warung angkringan itu, Sunarniberdiri di sebelah barat. “Mereka berdiri berjejer dengan posisi, Sunarno berdiri paling barat kemudian ke timur berjejer istrinya, anak Bati dan istrinya serta Bati berada paling timur,” ujar sambung AKP Haryono.
Ketika mereka berteduh menunggu hujan reda, tiba-tiba terdengar suara petir cukup keras di sekitar warung angkringan dari arah pohon di dekat warung milik korban Sunarno.
“Setelah itu, kelima orang tersebut jatuh. Sunarti yang bisa berdiri berusaha menolong anak Bati. Namun ketika melihat kondisi suaminya, Sunarti langsung berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu segera berdatangan ke warung angkringan,” tambah Kapolsek.
Melihat kondisi Sunarno dan Bati, akhirnya warga membawa keduanya ke RSUD Sragen. Masih Ada Potensi Hujan Ketika sampai di RSUD Sragen, menurut AKP Haryono, petugas medis rumah sakit mengatakan kedua korban sudah meninggal dunia akibat sambaran petir.
Diduga. Atas kejadian tersebut lanjut Kapolsek Kradenan, keluarga menolak jenazah korban untuk dilakukan autopsi dan menerimakan kejadian itu sebagai musibah.
“Setelah diketahui penyebab kematian korban akibat tersambar petir karena ada luka bakar, Keluarga menerimakan dan jenazah diserahkan untuk dimakamkan oleh pihak keluarga. Kapolsek Kradenan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika berada di luar rumah bersamaan turun hujan disertai petir. Disarankan untuk berteduh di tempat aman.
Tya Wiedya