Terkait dengan tata kelola pemerintahan, proses penyusunan APBD selain melalui Musrenbang juga akan melibatkan para pemuda, penyandang disabilitas, guru dan tenaga kependidikan, tenaga kesehatan hingga pelaku UMKM.
Dan untuk mewujudkan transparansi APBD, maka Agustina dan Iswar meyakinkan setiap masyarakat bakal bisa mengakses informasi penggunaan uang rakyat tersebut.
“APBD kita kembalikan sebesar-besarnya untuk masyarakat. Masyarakat berhak tahu setiap rupiah yang dikeluarkan sehingga akuntabilitas dan transparansi terjaga,” ujarnya.
Sementara, untuk pelayanan publik, aplikasi sistem informasi satu dashboard akan mengoptimalkan layanan publik yang cepat, kepastian waktu dan gratis yang diaudit secara berkala dan dapat diakses 24 jam oleh masyarakat
“Kami pastikan user friendly bagi kaum disabilitas, lansia dan kelompok rentan yang tidak biasa dengan teknologi. Khusus layanan aspirasi dan pengaduan online, kami pastikan adminnya bukan mesin,” imbuh dia.
Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini menyatakan debat merupakan ajang penyampaian visi misi, program, gagasan dari masing-masing paslon.
Ia berharap forum debat dimanfaatkan dengan baik oleh kedua paslon dalam rangka menarik, meyakinkan masyarakat, pemilih, bahwa mereka layak dipilih.
“Kota Semarang ada 2,1 juta pemilih dan debat pertama di YouTube KPU disaksikan 36 ribu pemirsa, harapan kami di malam hari ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh dua paslon untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih,” katanya.
Hery Priyono