Sekda Jateng, Sumarno menyambut baik kunjungan itu. Sebab, Hingga semenster pertama 2024, Hongkong menduduki posisi sebagai penanam modal asing keempat terbesar di Jateng, dengan total nilai investasi mencapai Rp14,9 triliun.

“Pemprov Jateng juga sangat berkomitmen untuk memfasilitasi semua investor agar bisa masuk di Jateng,” kata dia.

Sumarno mengatakan, Jawa Tengah punya iklim investasi yang bagus serta sumber daya manusia yang memadai.

Keunggulan investasi di provinsi ini diantaranya posisi secara geografis Jateng berada di tengah Pulau Jawa, kondusivitas wilayah terjaga dengan baik, pengembangan beberapa pelabuhan di kawasan industri, serta upah pekerja sangat kompetitif dibanding provinsi sekitarnya.

Ia pun mengapresiasi pengusaha Hongkong yang telah berinvestasi di Jateng. Mereka lebih banyak di industri tekstil, garmen, dan berbahan dasar kulit seperti tas dan sebagainya.

Dikatakan dia, Jawa Tengah juga masih membutuhkan adanya adanya industri padat karya untuk membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
Wied