Ilustrasi TNI-Polri.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Netralitas insitusi TNI – Polri diuji pada Pilkada Jawa Tengah 2024. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pemantau Pemilihan Perisai Demokrasi Bangsa, M. Rikza Hasballa.

“Pilkada Jawa Tengah merupakan momen penting bagi demokrasi bangsa. Keberhasilannya sangat bergantung pada terjaganya kondisi aman dan stabil, yang salah satunya diwujudkan melalui netralitas TNI dan Polri,” tegas M. Rikza Hasballa belum lama ini.

M. Rikza Hasballa
Ketua Pemantau Pemilihan Perisai Demokrasi Bangsa.

Pernyataan ini disampaikan menyusul penetapan Calon Gubernur Jawa Tengah, Jenderal Andika Perkasa, yang merupakan mantan Panglima TNI, dan Ahmad Luthfi, mantan Kapolda Jawa Tengah, sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Tengah.

“Kami berharap, pengalaman dan kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi di masa lalu tidak menjadi beban bagi netralitas TNI dan Polri dalam Pilkada tahun ini,” ujarnya.

Menurutnya, netralitas TNI dan Polri menjadi faktor kunci dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan terhindar dari potensi konflik selama Pilkada.

Rikza juga menekankan keberadaan tokoh-tokoh dengan latar belakang militer di Pilkada Jateng ini semakin mempertegas pentingnya netralitas TNI dan Polri.

“TNI dan Polri harus benar-benar profesional dan tidak memihak kepada pihak manapun. Mereka harus menjalankan tugasnya dengan penuh integritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi,” bebernya.

Ia kemudian menegaskan, Perisai Demokrasi Bangsa sebagai Pemantau Pilgub Jateng 2024 yang telah terakreditasi oleh KPU Jateng akan terus memantau dan mengawasi pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah, khususnya terkait netralitas TNI dan Polri.

“Kami berharap seluruh pihak, termasuk TNI dan Polri, dapat menjalankan tugasnya dengan profesional dan berintegritas demi terselenggaranya Pilkada yang jujur, adil, dan damai,” pungkas Rikza.

ua/nasirudin

http://bit.ly/Pilkada2024KPPS