Pengunjung Desa Wisata Pagak yang akan makin ramai pada akir pekan atau hari libur. Foto: R. Widiyartono

Kini, kata Sudarwo, pihaknya sudah merancang Pembangunan art center. “Desain dan gambarnya sudah disiapkan, lahan tersedia, tinggal menunggu datangnya dana,” ujar kades yang manyan wartawan ini.

Produk Atsiri

Penyulingan minyak atsiri dari berbagai jenis tumbuhan, menjadi daya Tarik penting desa wisata ini. Keberadaannya menarik wisatawan Eropa untuk datang menyaksikan proses penyulingan minyak atsiri ini.

 

Menyaksing proses pembuatan minyak atsiri yang panjang, panas, dan melelahkan tapi menghasilkan prpduk yang mengagumkan. Foto: R. Widiyartono“Di desa kami ada homestay, tetapi karena saking seriusnya, wisatawan dari eropa itu malah milih tidur di lkasi penyulingan untuk melihat prses secara detil,” ujar Widi, pengurus Desa Wisata Pagak.

Minyak atsiri ini diproduksi secara rumahan, dan sudah dipasarkan sampai India dan Vietnam. Pengunjung yang datang, diajak untuk mengikuti proses pembuatan minyak atsiri ini, dari pengenalan tumbuhan seperti kunyit, daun sirih, daun dilem (nilam), serai, dan tanaman lainnya.

Menyaksing proses pembuatan minyak atsiri yang panjang, panas, dan melelahkan tapi menghasilkan prpduk yang mengagumkan. Foto: R. Widiyartono

Produk ini juga sudah dikemas secara modern, dengan botol-botol kecil berbahan kaca, kemudian dikemas lagi dalam kardus kecil. Cocok buat oleh-oleh, karena produk ini bisa menjadi aroma terapi di rumah kita.

Mereka yang berminat datang ke sini pun bisa langsung ke Lokasi. Atau kalau ragu-ragu, ketik saja Desa Wisata Pagak, lalu masukkan di aplikasi maps. Klik, dan ikuti pasti sampai…..

R. Widiyartono