Tri Haryanto memberikan penjelasan mengenai budi daya anggrek jadulan, dan di belakang stafnya sedang siaran langsung. Foto: R. Widiyartono

Adalah Tri Haryanto,yang menekuni bertani anggrek ini. Dia tidak hanya menunggu datangnya pembeli, tetapi melakukan siaran langsung untuk menemui pelanggan.

Maka, beberapa anak buahnya siap dengan ponsel dan piranti untuk jualan langsung secara digital di green house-nya itu.

Logo Padi

Kades Pagak Sudarwo. Foto: R. Widiyartono

Kades Pagak Sudarwo mengatakan, dia bersama warganya membangun desa wisata berbasis pertanian. “Maka kami buat logo dengan gambar padi, sebagai simbol pertanian,” kata Sudarwo.

Menurut dia, pengembangan desa wisata bukan tanpa alasan. Desanya memiliki potensi yang sudah ada, yaitu pertanian, mata air yang kemudian digunakan untuk mengairi kolam renang, kerajinan, kuliner, dan industri penyulingan minyak atsiri.

“Lokasi kami tidak jauh dari jalan utama Wonosobo-Purwokerto. Kemudian keberadaan Bandara Soedirman yang tidak jauh dari sini, menjadikan wisatawan bisa dengan muda datang kemari,” kata Sudarwo.

Dia bersama para penggerak dan pelaku pariwisata di desanya pun kemudian merancang dan membangun fasilitas di lahan milik desa. “Dulu Kawasan ini rawa, kemudian melalui pembicaraan dengan warga kita bersama mengonsep desa wisata, lalu dibuatlah peraturan desa tentang desa wisata.” Kata Sudarwo.

Mulailah dibangun jogging track, lalu kolam renang. Kemudian ada bantuan dari Pusat, dibangunlah toilet. Ada lagi bantuan dari Kemendes untuk membangun gazebo, provinsi membantu untuk membangun joglo.