Petugas Puskesmas Karanganyar Kebumen melakukan pengecekan medis di rumah nenek yang meninggal di kamar mandi, Kamis 12/9.(Foto:SB/Humas Polres)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)  – Nenek berinisial WA (75), warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, ditemukan meninggal dunia di kamar mandi Kamis (12/9).

Jasad wanita tersebut ditemukan dalam posisi tanpa busana, serta kepalanya terlungkup masuk ke bak mandi.

Kapolres Kebumen AKBP Albertus Recky Robertho melalui Plt Kasi Humas Aiptu Nanang Faulatun mengungkapkan, korban meninggal dipastikan bukan karena kasus tindak pidana, namun lantaran sakit yang dideritanya.

“Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polres Kebumen, kami menduga nenek ini meninggal karena sakit. Bukan karena kasus penganiayaan,”jelas Aiptu Nanang, Jumat (14/9).

Polsek Karanganyar dan Inafis Polres Kebumen yang melakukan olah TKP tidak menemukan luka kekerasan pada tubuh korban.

Keterangan ini diperkuat dari hasil pengecekan medis yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Karanganyar.

“Di sekitar lokasi kami temukan sejumlah obat yang kemungkinan tengah dikonsumsi oleh korban,”ungkap Aiptu Nanang.

 

Berdasarkan keterangan tetangga korban, WA telah hidup sebatang kara di rumahnya sempat terlihat pada hari Kamis 12 September 2024, sekira pukul 15.30 WIB.

Tetangganya melihat korban masih duduk di samping rumah, kebetulan rumahnya berhadapan dengan rumah korban.

Awalnya tetangga tidak menaruh curiga. Namun sekira pukul 18.10 WIB, tetangga tersebut melihat rumah korban listriknya masih padam sehingga inisiatif mengecek.

Selanjutnya tetangga berinisiatif mengetuk pintu rumah, korban tidak merespons sehingga tetangga mengajak warga sekitar untuk mengecek lebih jauh.

Saat pintu rumah didobrak, warga berhasil masuk, mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Lantas kejadian ini dilaporkan ke Kepolisian untuk ditangani lebih lanjut. Setelah kejadian itu jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah, tidak menuntut bedah mayat, dan menginginkan agar korban segera di kebumikan,”ujar Aiptu Nanang.

Komper Wardopo