Personel Kagama Beksan Yogyakarta foto bersama usai pentas. Foto: R. Widiyartono

“Festival Kota Lama kali ini yang ketiga belas, dan penampilan Kagama Kolaborasi adalah yang ketiga. Terima kasih kepada Kagama,” ujar Ketua Panitia Festival Kota Lama Agus Suryono.

Berbagai Kesenian

Kagama Kolaborasi menampilkan berbagai jenis kesenian, dari seni tradisi hingga kontemporer. Seni karawitan ditampilkan oleh Kagama Sekar Gendhing yang menampilkan tembang-tembang Jawa diiringi gamelan, semua pemainnya alumni UGM.

Kemudian golongan terbesar adalah Kagama Beksan, yang menampilkan tari-tarian tradisional. “Kagama Beksan malam ini datang dari Jabodetabek, Solo Raya, Yogyakarta, dan Semarang. Masing-masing menampilkan satu tarian,” kata Dian Nirmalasari, aktivis Kagama Beksan dari Yogyakarta.

Drg. Dian Nirmalasari, personel Kagama Beksan Yogyakarta. Foto: R. Widiyartono

Dian mengatakan, dia bersama timnya berangkat dari Yogyakarta sekitar pukul delapan pagi. “Kami 20 orang datang sejak siang, kemudian transit di sebuah kantor yang kepalanya alumnus UGM. Kemudian datang ke sini untuk pentas, dan nanti terus pulang ke Yogya,” kata dokter gigi yang juga pengusaha roti ini.

Dian bersama teman-temannya dari Kagama Beksan Yogyakarta menampilkan Tari Nawa Retna, yang ditarikan oleh sembilan Perempuan. Kemudian Kagama Beksan Semarang menampilkan Tari Dhenok Dheblong, Kagama Jabodetabek menampilkan Tari Ngarojeng dan Reog Kendang,

Dengan anggota yang cukup massal menampilkan Kagama Beksan Solo Raya menampilkan Tari Yapong dan sebuah tarian lainnya.

Bukan hanya seni tradisi, tetapi seni kontemporer juga tampil, yaitu Kagama Bersenandung yang menampilkan lagu Yogya Istimewa kolaborasi dengan Kagama Dance. Pengunjung pun turut berjoget.

Ada Penari 71 Tahun

Kemudian, yang luar biasa adalah ArsDeeBee Big Band, yang para pemainnya adalah alumni yang dulu aktif di marching band UGM.