Pacu kolaborasi bidang pendidikan, SKK Migas terbitkan nota kesepahaman bersama Universitas Sebelas Maret. Foto: Humas

Dwi menekankan bahwa migas tidak hanya sumber energi semata, tetapi telah berperan lebih besar lagi sebagai bahan baku industri dan sumber penerimaan negara. “Saat ini banyak regulasi yang dikeluarkan Pemerintah yang menempatkan migas menjadi driver perekonomian sehingga hilirisasi bisa berjalan. Ini adalah kesempatan untuk terus mendorong pengembangan industri hulu migas yang kita bersyukur dalam 2 tahun ini berhasil mendapatkan 2 giant discovery sehingga kita tidak lagi membicarakan kapan migas habis, tetapi bagaimana migas masuk ke new golden era”, terang Dwi.

“SKK Migas mendorong peningkatan multiplier effect industri hulu migas melalui instrumen TDKN yang saat ini bisa dipertahankan disekitar 58%. Bicara TKDN tentu didalamnya ada SDM sehingga apa yang kita tandatangani ini di UNS adalah bagian dari upaya pengembangan SDM di sektor hulu migas untuk mendukung Indonesia Emas 2045”, imbuhnya.

Dwi meyakini bahwa sinergi antara SKK Migas dan UNS akan memberikan dampak yang signifikan untuk mendukung pembangunan nasional serta menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan.

Sementara itu, Rektor UNS Prof. Dr. Hartono, MSi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penandatanganan Nota Kesepahaman dapat ditindaklanjuti dan dilaksanakan. Dia juga menyampaikan bahwa UNS memiliki sumber daya diberbagai bidang keahlian, pusat studi dan penelitian dan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh industri hulu migas.

“Ini juga menjadi pintu masuk bagi UNS untuk dapat memanfaatkan SKK Migas dan entitas hulu migas untuk pengembangan pembelajaran, sebagai salah satu implementasi dari program merdeka belajar, melalui magang, penelitian dengan hulu migas dapat meningkatkan kesempatan belajar di luar kampus untuk meningkatkan pencapaian kompetensi dari lulusan UNS,” imbuh Hartono.

Rektor UNS berharap agar para praktisi di SKK Migas dan industri hulu migas dapat menjadi pengajar, sehingga ilmu yang dibutuhkan di industri hulu migas dapat disampaikan langsung oleh para praktisi kepada para mahasiswa di UNS.

Ning S