GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Ruan jalan Sedadi-Lajer, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, nyaris terputus akibat longsor, sejak hampir dua tahun.
Perbaikan di jembatan Dong Gedang, begitu masyarakat setempat sering menyebutnya, sudah dilaksanakan secara bertahap sejak tahun lalu.
Dampaknya, jalur tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Sedangkan, roda empat atau lebih harus melintasi jalur alternatif lain jika hendak menuju ke arah Karangrayung atau Juwangi (Boyolali).
Meski demikian, DPUPR Kabupaten Grobogan sudah memasang tanda peringatan penutupan jalan kurang lebih pada jarak tiga kilometer untuk memberi petunjuk bagi pengemudi roda empat atau lebih yang akan melintas di jalur tersebut.
Baca juga Paslon Setyohadi-Sugeng Prasetyo Mendaftar ke KPU Grobogan dengan Arak-Arakan Kereta Kencana
Sekretaris Dinas PUPR, Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, dari target perbaikan sepanjang 90 meter, tahun lalu baru diperbaiki 30 meter. Kemudian, tahun ini, pembangunan dilanjutkan dengan penuntasan perbaikan sepanjang 90 meter.
Untuk menuntaskan pekerjaan jalan ini perlu pagu Rp5 miliar. Tahun lalu, DPUPR bar mendapatkan Rp1 miliar yang dipergunakan untuk perbaikan jalan sepanjang 30 meter dengan pancang tiang 15 meter.
“Sisanya 60 meter nanti dikerjakan tahun ini dengan nominal Rp2,46 miliar. Ini sekaligus finishing-nya,” tutur Wahyu, kepada wartawan.