Oleh: Amir Machmud NS
// sebanyak apakah arti kemewahan/ yang didambakan pelatih/ : stok yang berlebih/ atau yang cukup menjamin rotasi/ untuk sebuah variasi/ dan kemantapan skema…//
(Sajak “Keberlimpahan Pemain”, Agustus 2024)
KEMUDAHAN dalam rotasi pemain akan dinikmati pelatih sebagai “kemewahan” untuk menyiapkan fleksibilitas skema taktik. Intinya, tidak mengalami kesulitan untuk mengotak-atik permutasi pemain dalam taktik tertentu yang dia rancang, karena keberlimpahan stok.
Namun “ketersediaan” tentu berbeda aksen dengan “keberlimpahan”, kalau pemahamannya adalah “keberlebihan”. Bisa jadi, stok berlebih akan menciptakan kondisi antrean panjang dan hilangnya kesempatan banyak pemain untuk mendapatkan menit bermain.
Prinsip “don’t change the winning team” bisa menjebak pelatih pada pilihan status quo, tidak berani asal mengganti materi mapan untuk posisi-posisi tertentu. Atau, yang diidamkan pelatih adalah kedalaman skuad, sehingga tidak kesulitan untuk melakukan rotasi pemain sewaktu-waktu dibutuhkan.
Seperti Chelsea, misalnya. Yang dihadapi bukan soal kedalaman skuad. Kini klub London Barat itu menciptakan potensi “inflasi pemain” ketika tidak mampu membendung hasrat mengumpulkan para bintang incaran dalam proyek rekrutmennya.
Pada satu sisi memang akan memberi kemudahan bagi pelatih, namun pada sisi lain bisa menjadi kondisi yang membuat muram ruang ganti. Pelatih dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit dan dilematis karena akan banyak pertimbangan memilih yang mana.
Frank Lampard, legenda Chelsea yang pernah menjadi manajer pada 2019-2021 dan 2023, mengingatkan soal risiko keberlimpahan pemain ini.
“Ketika saya di sana, saya bisa melihat semangat tim dan kebersamaan tidak ada,” ucapnya.
Sepuluh Penyerang
Pelatih Enzo Maresca kini punya sedikitnya 10 pemain depan dari maksimal 25 pemain yang bisa diregistrasi di Liga Primer. Yang terbaru, dia mendapatkan Pedro Neto dari Wolverhampton Wanderers, padahal Chelsea sudah memiliki sembilan penyerang lain.
Dari Raheem Sterling, Cole Palmer, Christopher Nkunku, Nicolas Jackson, Noni Madueke, Mykhailo Mudryk, Marc Gulu; juga Romelu Lukaku dan Armando Baja.
Toh di tengah jumlah melimpah itu, The Blues masih juga berharap bisa menukar guling Lukaku dengan striker Victor Osimhen yang dalam tiga musim ini menjadi andalan gol FC Napoli di Liga Seri A. Osimhen, yang juga diincar beberapa klub besar, menjadi buruan utama Chelsea.
Stok berlebih Maresca juga terlihat di sektor penjaga gawang. Baru saja mereka meresmikan kepindahan kiper 22 tahun, Filip Jorgensen dari Real Villareal, justru ketika masa peminjaman Kepa Arrizabalaga ke Real Madrid sudah selesai.
Madrid memilih tidak mempermanenkan Kepa, dan kini portiere Spanyol itu harus bersaing dengan kiper-kiper lain seperti Robert Sanchez, Djorge Petrovic, Marcus Bettinelli, Eddie Beach, Gabriel Slonina, dan Luca Bergstrom.
Dalam praktik, dengan performa stabil, kiper tidak akan mudah digeser dari satu laga ke laga yang lain. Jika nanti mampu membuktikan konsistensi, bukan tidak mungkin Enzo Maresca akan menomorsatukan Jorgensen; dan itu berarti delapan kiper lainnya tidak akan mendapat menit bermain.
Stok Percuma
Enzo Maresca pasti memiliki skema andalan, dengan starting eleven yang telah dia kalkulasi, juga substitusi yang disiapkan. Artinya, sekian banyak pemain bakal dicadangkan, dan bisa diperkirakan banyak pemain yang sama sekali tidak mendapat kesempatan.
Kondisi ini berpotensi menyebabkan disharmoni di klub, karena daftar antrean yang terbuang dan bisa jadi tidak mendapat kesempatan pada sepanjang musim.
Hal inilah yang sejak awal diingatkan oleh Frank Lampard. Ada potensi negatif yang bisa muncul dari “inflasi materi” seperti ini.
Industri kompetisi bisa menciptakan kondisi-kondisi demikian. Ini adalah konsekuensi pilihan sikap dan kalkulasi manajerial. Padahal mobilitas transaksi jual-beli pemain, bagaimanapun akan bergantung pada performa pemain yang ditentukan oleh sejauh mana jam terbangnya di laga-laga kompetisi.
Secara manajerial, sebagai “perusahaan”, sebuah klub seperti Chelsea juga akan menghitung untung-rugi transaksi transfer masuk dan keluar pemainnya. Bukan sekadar atas pertimbangan taktik tim, namun juga dengan kalkulasi keseimbangan kas perusahaan.
Nyatanya, di samping belanja yang berlebih, Chelsea juga menawarkan delapan pemain ke bursa transfer. Antara lain Sterling dan Lukaku, yang dulu dibeli dengan harga tinggi, kini siap dilego di pasar transfer.
— Amir Machmud NS; wartawan suarabaru.id dan Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah —