Stan pelaku industri jamu yang meramaikan Festival Jamu dan Kuliner. Foto: R. Widiyartono

Kemasan yang bagus, katanya, akan mampu menaikkan harga suatu produk. Demikian halnya dengan jamu, dan juga termasuk produk kuliner lainnya. “Makanan dan minuman tradisional harus dieksplorasi, tanpa mengilangkan sifat tradisionalnya,” ujar Rozikin.

Kalau Agung Haryadi menginginkan ada semacam barista dalam proses penyajian jamu, Rozikin mencontohkan penyajian jamu dengan cara modern. “Misalnya seperti penyajian milk shake. Tentu akan lebih menarik, kemodernannya tampak tanpa menghilangan tradisinya sebagai jamu,” ujar Rozikin.

Sementara itu Kabid Pemasaran Dispoparap Jateng Endro Wicaksana mengatakan, kegiatan ulang tahun ke-79 Jateng ini hari pertama 18 Agustus 2024 diisi dengan Jateng Fun Run, Zumba Party, harvesting Gerakaestival Jamu,” ujar Endro.

Acara bincang pariwisata yang diisi talkshow tentang jamu merupakan bagian dari kegiatan besar ini. Pameran Pembangunan diikuti oleh OPD Pemprov Jateng serta pemkab/pemkot, dan UMKM di Jateng.

Penampilan kesenian reog meramaikan festival Jamu dan Kuliner di kompleks UIN Salatiga. Foto: R. Widiyartono

“Untuk festival jamu dan kuliner ada 50 stan, terdiri atas 27 stan jamu dan 23 stan kuliner. Beberapa Perusahaan besar jamu skala juga turut serta meramaikan festival ini,” ujar Endro Wicaksana.

Di panggung utama, selain talkshow juga diisi penampilan grup musik lokal dan seni reog. “Dan untuk acara malam ini, Senin 19 Agustus 2024, di panggung utama diselenggarakan acara Jateng Bersholawat menghadirkan Habib Syech dari Solo,” tambah Endro.

R. Widiyartono