Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo (berpeci kedua dari kiri), menjenguk anggota Pramuka yang menjadi korban pohon tumbang dan menjalani perawatan di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso.(Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, Rabu (14/8/24), menyempatkan diri menjenguk para anggota Pramuka, yang jadi korban akibat tertimpa pohon tumbang. Sejumlah korban, kini menjalani perawatan di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Seperti diberitakan, setidak-tidaknya ada 19 siswa yang menjadi korban pohon tumbang. Tragedi ini berlangsung, saat bersamaan dengan digelarnya upacara peringatan HUT Ke-63 Pramuka, di lapangan (halaman) SMP Negri 1 Wuryantoro (sekitar 20 Kilometer arah barat daya Ibukota Kabupaten Wonogiri).

Upacara di tingkat Kwartir Ranting (Kwaran) Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, tersebut diikuti oleh ratusan pelajar dari jenjang pendidikan SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Mereka merupakan anggota Penggalang dan Penegak Gerakan Pramuka.

Saat disajikan atraksi Senam Semaphore, sebagai pengisi awal sebelum dimulainya upacara, mendadak sebuah Pohon Sengon Laut yang tumbuh di pinggir lapangan, mendadak tumbang dan merobohi anak-anak yang menjadi barisan peserta upacara.

Pada hal tidak ada hujan maupun angin, pohon setinggi 3,5 sampai 4 Meter (M) yang sudah mengering karena mati itu mendadak tumbang. Pemicu tumbang, karena di bagian pangkal pohon keropos bekas terbakar.

Patah Tulang

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, menyatakan, sebanyak 19 siswa yang menjadi korban pohon tumbang. Dari jumlah tersebut,13 diantaranya mengalami luka ringan. Kemudian 3 siswa menderita patah tulang, serta 3 lainnya memar di kepala.

Tiga korban yang mengalami fraktur pada bahu, terdiri atas Nabila siswa SMK Pancasila 10 Wuryantoro, Anjalika dan Rangga keduanya merupakan Siswa SMA Negeri I Wuryantoro.

Sementara untuk 3 siswa yang mengalami trauma di kepala, terdiri atas Nazwa siswa SMA Negeri I Wuryantoro, Andika dan Farhat yang merupakan siswa SMK Gajah Mungkur Wuryantoro.

Saat ini, keenam korban luka dirawat di RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Mendapat informasi tersebut, Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, langsung menjenguk para korban yang dirawat di RSUD Wonogiri.

Mencermati kasus tersebut, Polres Wonogiri mengimbau kepada masyarakat, ketika turun hujan dan ada angin kencang, untuk tidak berlindung di dekat pohon atau baliho. Terlebih berada di dekat pohon yang telah lapuk yang berpotensi roboh terkena angin kencang.

Untuk menghindari agar musibah itu tidak terulang, kepada para pemilik pohon yang telah mati mengering, peduli untuk menebang. Juga pada pohon yang berpotensi roboh, hendaknya dilakukan pemangkasan dahan dan rantingnya, agar tidak membahayakan.(Bambang Pur)