SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Ke-42, Soegijapranata Catholic University (SCU), Semarang, digelar kegiatan Fun Run 5K bertajuk ‘Playon Nyenengke, pada Minggu (4/8/2024) di Kampus 2 SCU BSB.
Kegiatan ini diikuti sekitar 1.200 peserta, yang merupakan sivitas akademika SCU dan masyarakat umum, termasuk sejumlah komunitas lari. Kegiatan ini juga didukung BSB City, BCA, Hydro Plus, Nexa, dan Nayati.
Fun Run 5K ini juga mengajak para difabel dari SLB Don Bosko, dan Forum Komunikasi Panti Asuhan (FKPA) Wilayah Jateng-DIY, untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Selain ikut dalam lomba lari, para peserta difabel juga unjuk aksi di atas panggung mementaskan tari dengan nama Wonosobo Hebat.
BACA JUGA: Meriahkan HUT Ke-53, RSI Sultan Agung Gelar Turnamen Bulu Tangkis
Rektor SCU, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud dalam menghidupi nilai Cura Personalis atau perhatian pribadi, yang saat ini sedang dibangun di lingkungan kampus.
”Kegiatan Fun Run ini juga sekaligus merupakan pengingat, di mana setiap individu adalah pribadi yang istimewa dan bertalenta. Event ini juga bentuk SCU dalam menghidupi semangat ‘Joyful’, yang terus digaungkan. Harapannya, para peserta dapat merasakan atmosfer suka cita dan kebahagiaan melalui acara ini,” kata dia dalam keterangannya usai acara.
Ditambahkan dia, puncak acara Dies Natalis akan dilakukan di auditorium baru yang ada di kampus SCU Bendan, Semarang, Senin (5/8/2024). Adapun tema yang diambil pada Dies Natalis kali ini yakni, ‘Penguatan Budaya Organisasi’.
BACA JUGA: PSB Bacin Berikan Kekalahan Perdana bagi PS Klumpit di Sukun U23 League
Menurut Ferdinand, perayaan Dies Natalis ini akan dijadikan media untuk merefleksikan dan memperkuat diri sebagai universitas. Program tiga budaya yang diterapkan dalam pengembangan kampus SCU adalah, Joyful Learning (suka cita belajar), Cura Personalis (perhatian pribadi) dan Reflektif.
”Kami ingin mengajak para dosen dan mahasiswa atas usaha yang telah dilakukan selama ini, untuk kemudian mengembangkan tiga budaya itu. Kami menyadari SCU merupakan kampus swasta, maka harus punya keunggulan dan keunikan,” jelas dia.
Sementara itu, Bruder Octavianus, selaku Koordinator Disabilitas FKPA Jawa Tengah dan DIY menyatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas diikutsertakannya peserta difabel dalam kegiatan ini.
”Kami senang komunitas disabilitas diberi perhatian sama dengan yang lain. Karena dengan begitu, akan membuat semangat baru bagi mereka. Kami jadi merasa tidak didiskriminasikan, tidak dipecahbelah dan tidak disingkirkan,” ungkapnya.
Riyan