blank
Bacalon Ketum KONI Wonosobo Khozin (baju putih) saat mendaftar di Kantor Sekretaris KONI setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Salah satu bakal calon (Bacalon) Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Wonosobo periode 2024-2028 Khozin menyatakan ingin mewujudkan organisasi olahraga yang solid.

Hal itu akan dia lakukan dengan melakukan sistem pembinaan atlet yang terencana dan berkesinambungan guna meraih prestasi atlet olahraga Wonosobo yang setinggi-tingginya.

“Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan membangun soliditas organisasi KONI dan seluruh cabang olahraga di Wonosobo. Saya juga akan mensiapkan sarana dan prasarana yang memadahi untuk mendukung peningkatan prestasi atlet,” ujarnya, Minggu (28/7/2024).

Selain itu, tambah Khozin, pihaknya akan merancang dan melaksanakan program pembinaan atlet secara berkesinambungan, efektif dan efisien. Meningkatkan budaya olahraga di masyarakat sebagai upaya membangun manusia unggul yang berprestasi dalam bidang olahraga.

Sementara itu, Bacalon Ketua Umum KONI Umar Kusumah mengaku memiliki strategi menata sukses Porprov Jateng 2026. Dia akan melakukan tata kelola berkaitan dengan tugas dan fungsi KONI itu sendiri.

“Yakni dengan cara mempersiapkan tahapan-tahapan yang komprenhensif untuk mempersiapkan atlet-atlet Wonosobo untuk berlatih dan bertanding di ajang Porprov Jateng 2026,” tegasnya.

Adapun strategi yang akan dilakukan Umar antara lain menata sistem pengelolaan organisasi KONI dan Cabor agar terbangun sinergitas, kesepahaman dan kepercayaan dalam mengelola organisasi.

Sport Center

blank
Bacalon Ketum KONI Wonosobo Umar Kusumah (jaket hitam) saat mendaftar di Kantor Sekretaris KONI setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

“Melakukan pembinaan prestasi yang berorientasi pada upaya mempersiapkan atlet Wonosobo di ajang Porprov Jateng. Menyediakan tempat latihan yang terpusat dengan memanfaat fasilitas publik, gedung olahraga milik Pemkab Wonosobo,” paparnya.

Umar juga akan melaksanakan seleksi atlet dan pelatih sejak dini dengan menggunakan standarisasi yang diatur di masing-masing Cabor. Mengalokasikan anggaran KONI 70 persen dikelola Cabor dan 30 persen dikelola Pengurus Harian KONI.

“Memberikan kepercayaan kepada Cabor untuk mengelola anggaran yang bersumber dari anggaran KONI dan mengembangkan kegiatan produktif lainnya yang mampu menghasilkan atlet-atlet potensial Wonosobo di masa yang akan datang,” katanya.

Guna mensukseskan Porprov 2026 menuju Wonosobo berprestasi, menurut Umar, ada upaya membangun sinergitas, komunikasi, kerjasama dengan pemerintah dan stakeholder guna mendukung program pembinaan prestasi yang lebih akomodatif.

“Menata organisasi yang efektif dan terbuka. Membantu menyediakan fasilitas Pusat Pelatihan Kabupaten (Puslatkab) yang representatif. Mengoptimalkan penggunaan anggaran KONI untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi,” tutur dia.

Peringkat Porprov tahun 2026, menurutnya, juga harus diperbaiki. Memfasilitasi penyelenggaraan kejuaraan kabupaten Cabor sebagai upaya pembibitan atlet potensial secara berjenjang.

“Soal pendanaan kegiatan olahraga, KONI perlu mencarikan anggaran (fund rising) untuk membantu mewujudkan venue beladiri di sport centre Wonolelo Wonosobo,” tandasnya.

Muharno Zarka