Pelaksana tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Nur Cholish yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mudrikatun meminta dukungan kepada semua pihak untuk menyukseskan program Posyandu ILP ini. Foto:Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) —  Agar jangkauan akses pelayanan kesehatan lebih dekat kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Jepara akan menggalakkan optimalisasi pos pelayanan terpadu (Posyandu) berbasis Integrasi Layanan Primer (ILP).

Pembahasan tentang ihwal tersebut  telah dibicarakan dalam kegiatan persiapan Rapat Kerja Kesehatan Kabupaten 2024, Kamis (18/7/2024) di salah satu kafe di Jepara. Kegiatan itu dihadiri sejumlah kepala perangkat daerah di Kabupaten Jepara, beberapa Kepala Puskesmas di Jepara, perwakilan organisasi profesi kesehatan, sejumlah Camat dan Kepala Desa di Jepara serta pemangku kepentingan terkait.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jepara Arif Darmawan menyampaikan usulannya agar data kesehatan masyarakat di Posyandu diatur agar lebih terstruktur, nantinya akan dilakukan integrasi satu data sehingga pemantauan kesehatan masyarakat di setiap desa akan lebih mudah dilakukan.Foto:Kmf

Pelaksana tugas Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Nur Cholish yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mudrikatun meminta dukungan kepada semua pihak untuk menyukseskan program Posyandu ILP ini.

“Jumlah Posyandu di Kabupaten Jepara ada 1.139 dan kader kesehatan mencapai 6.443 sehingga nantinya sumber daya tersebut bisa mendorong terwujudnya gerakan ILP ini,” kata Nur Cholish.

Lebih lanjut, dia menuturkan Posyandu ILP ini adalah upaya menjangkau masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan secara optimal. Selain itu, ILP akan mendeteksi secara dini dan mengendalikan penyakit yang berbahaya di masyarakat sehingga angka kematian yang tinggi bisa teratasi.

Subkoor Promosi Kesehatan Dinkes Jepara, Muslimin menerangkan ILP ini adalah salah satu agenda Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan rakyat sehat Indonesia emas 2045

Subkoor Promosi Kesehatan Dinkes Jepara, Muslimin menerangkan ILP ini adalah salah satu agenda Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan rakyat sehat Indonesia emas 2045. Di Kabupaten Jepara sendiri, akan difokuskan pada langkah optimalisasi Posyandu ILP yang akan menjadi layanan kesehatan pertama yang dituju masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan. Apabila di Posyandu tidak tuntas akan dirujuk ke Puskesmas Pembantu (Pustu).

“Posyandu nantinya akan diintegrasikan pada layanan umur, dan layanan juga akan banyak dilakukan di Pustu, semua akan dicukupi di sana, ada dua kader kesehatan dan dua layanan kesehatan nantinya di Pustu,” kata Muslimin.

Dia juga meminta kepada masyarakat agar selalu periksa kesehatan ke Posyandu. Lebih lanjut dia menuturkan nantinya posisi Posyandu akan berstatus menjadi lembaga keswadayaan masyarakat.

“Jumlah Posyandu di Jepara ada 1.139 dan yang sudah kategori ILP sudah ada 232 Posyandu, untuk tahun ini kita targetkan akan 100 persen karena progres pun sudah berjalan terus menerus,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jepara Arif Darmawan menyampaikan usulannya agar data kesehatan masyarakat di Posyandu diatur agar lebih terstruktur, nantinya akan dilakukan integrasi satu data sehingga pemantauan kesehatan masyarakat di setiap desa akan lebih mudah dilakukan. Pihaknya pun siap melaksanakan sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat agar periksa kesehatan secara berkala di Posyandu.

Hadepe