SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dalam rangka memperingati Haul Ke-13 KH Masruri Mughni, Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda, Brebes, menggelar berbagai acara. Salah satunya khitanan massal, yang diselenggarakan pada Minggu (30/6/2024).
Sampai pada hari pelaksanaan, jumlah pesertanya mencapai 77 orang. Mereka tidak hanya berasal dari santri Ponpes Al Hikmah 2 saja, melainkan juga berasal dari warga sekitar bahkan dari luar daerah.
Menurut penuturan KH Sholahudin Masruri, selaku Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Al Hikmah, peserta khitanan massal berasal dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Kabupaten Tegal hingga Cirebon.
BACA JUGA: Konsep Zero Growth, Jumlah ASN Menyusut
”Tiga peserta khitanan massal daratng dari Kabupaten Tegal. Kemudian ada yang dari perbatasan Kabupaten Brebes-Banyumas, bahkan ada yang datang dari Cirebon,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasinya pada para tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, yang telah memberikan layanan khitan ini secara gratis.
”Kami sangat puas dengan kerja sama ini. Mereka tertarik untuk ikut khitan, ketika mendapatkan informasi dari panitia, akan ada kerja sama dengan RSI Sultan Agung dalam rangka khitanan massal,” terangnya.
BACA JUGA: HUT Bhayangkara Ke-78, Kapolda Jateng Sebut Perpisahan Hanya bagi Mereka yang Mencintai Melalui Mata
Lebih lanjut KH Sholahudin menyampaikan, diselenggarakannya khitanan massal ini merupakan upaya dari Ponpes Al Hikmah 2, dalam menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar.
”Dengan nilai-nilai Ukhuwah Basyariyah, nilai-nilai dakwah pesantren, Alhamdulillah sudah dua kali kami dibantu sepenuhnya oleh RSI Sultan Agung,” tukas dia.
Sementara itu, Hj Munadharah SE MM, atau yang biasa disapa Bu Tituk menyebutkan, kegiatan khitanan massal ini merupakan wujud kepedulian RSI Sultan Agung Semarang, terhadap masyarakat dalam hal kesehatan.
BACA JUGA: Beri Arahan Pejabat Imigrasi, Kakanwil Kemenkumham Jateng Ingin Kearifan Lokal Dikedepankan
”Ini juga sebagai bentuk kepedulian pihak RSI Sultan Agung Semarang, untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat. Salah satu bentuk aksi sosial ini, kami gelar khitanan massal,” ungkapnya.
Sedangkan Sri Wahyuni Rozikan SS MM, selaku Manajer Humas dan Kemitraan RSI Sultan Agung Semarang menjelaskan, pihaknya secara rutin selalu melaksanakan Corporate Social Responsibiity (CSR), sebagai bagian dari kewajiban perusahaan.
”Ada beberapa bentuk Corporate Social Responsibiity yang dilaksanakan RSI Sutan Agung Semarang. Yaitu kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi,” tutu dia.
BACA JUGA: Agar Seni Ukir Tak Punah, Siswa SMP Jepara Belajar Bersama Seni Ukir di Museum R.A.Kartini
Pada kesempatan yang sama, Ahmad selaku salah satu orang tua dari peserta khitanan massal, mengaku kagum dengan profesionalitas dari para tenaga kesehatan dalam memberikan layanan khitan.
”Alhamdulillah, para nakes sangat profesional. Sehingga yang tadinya anak saya takut, jadi tidak takut. Selain itu prosesnya juga cepat. Terima kasih,” terangnya.
Lain lagi pendapat M Iqbal, peserta khitan yang lain. ”Rasanya kayak digigit semut,” jawabnya, ketika ditanya apakah merasakan sakit saat dikhitan.
Riyan