blank
Peserta belajar bersama Seni Ukir di Museum RA Kartini Jepara bdersama para instruktur, Senin 1 Juli 2024 . Foto: Jaja Museum RA Kartini Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Salah satu  cara  untuk menjaga agar seni ukir tidak semakin punah, Dinas  Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara telah menyeleggarakan kegiatan Belajar Bersama Seni  Ukir di Museum RA Kartini, Senin – Rabu (1-3/6-2024). Kegiatan dibuka oleh Kepala Dispartabud Kabupaten Jepara, Moh Eko Uddyono.

blank
Kepala Disparbud Jepara Moh Eko Uddyono saat menuka sekolah bersama seni ukir, Senin 1 Juli 2024. Foto: Jaja

Sebanyak 30 siswa SMP di Jepara ini mengikuti  kegiatan yang menghadirkan 4 narasumber yaitu Hadi Priyanto dengan materi  sejarah seni ukir Jepara,  serta instruktur  seni ukir Jepara Sutrisna, S.Pd, Ali Afandi S.Sn dan Suyoto, S.Sn. Peserta diperkenalkan sejarah dan budaya seni ukir, menggambar desain dan praktek mengukir barang fungsional, berupa gantungan baju.

blank
Hadi Priyanto saat sampaikan materi sejarah budaya seni ukir Jepara, Senin 1 Juli 2024. Foto: Jaja

Kepala Disparbud Jepara Moh Eko Uddyono kegiatan Belajar Bersama di Museum ini dananya bersumber dari DAK Non Fisik Museum dan Taman Budaya dari Kemendikbudrsitek. “Ini menjadi agenda rutin. Tiap tahun belajar bersama di museum mengusung tema yang berbeda. Seperti tema anyaman rotan (2023), gerabah mayong (2022), batik Jepara (2021),” ungkap Eko.

blank
Sutrisna saat menyampaikan materi dasar seni ukir, Senin 1 Juli 2024. Foto: Hadepe

Ia menjelaskan, tema seni ukir ini dipilih sebagai ikhtiar untuk melestarikan seni ukir melalui regenerasi. “Harapannya melalui  sekolah bersama ini anak-anak memahami sejarah budaya seni ukir, memiliki ketrampilan dasar dan bersedia untuk melestarikan seni ukir Jepara,” ujarnya

blank
Ali Afandi, instruktur seni ukir saat menyampaikan materi dasar menggambar motif Jepara, Senin 1 Juli 2024. Foto: Hadepe

Subagyo, Ketua MGMP Prakarya, termasuk didalamnya seni ukir memberikan apresiasi terhadap sekolah bersama di Museum Kartini ini. “ Ini sebuah langkah yang baik. Harapan kami dari Kemendikbudristek terus memberikan dukungan terhadap pelestarian seni ukir yang mulai diancam kepunahan  karena minimnya regenerasi,” ujarnya

blank
Suyoto saat membimbing peserta cara menggambar motif, Senin 1 Juli 2024. Foto: Hadepe

Sementara Ali Afandi  seorang instruktur seni ukir yang banyak memberikan pelatihan mengukir hingga Kalimantan, Aceh, NTT mengaku gembira atas tgtumbuhnya kembali perhatian Pemkab Jepara terhadap pelestarian seni ukir. Hal senanda juga diungkapkan Sutrisna, pensiunan guru SMPN 6 Jepara. “Harus ada langkah kesinambungan dan penambahan waktu,” terangnya

blank
Subagya saat melihat kesibukan peserta menggambar motif bersama Ali Afandi, Senin 1 Juli 2024. Foto: Hadepe

Sedangkan Suyoto, mantan guru ukir SMKN 2 Jepara berharap tumbuh kembali minat anak-anak muda belajar seni ukir. “Sebaiknya ada bea siswa atau insentif dari Pemerintah bagi anak-anak yang mau sekolah seni ukir di SMKN 2 Jepara,” harapnya.

Hadepe