blank
Para atlet duathlon ketika melintasi jalur menanjak di jalan baru Blembem Pagerejo Kertek Wonosobo, Minggu (23/6/2024). Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah sukses menggelar ajang olahraga triathlon (renang, bersepeda dan lari) di komplek Telaga Bedakah Candimulyo Kertek Wonosobo, Sabtu (22/6/2024) kemarin, yang dikemas dengan tajuk “Specta Sindoro-Sumbing Triathlon dan Duathlon Challenge 2024”.

Hari ini, Minggu (23/6/2024), giliran kembali digeber event olahraga duathlon, yakni sport tourisme yang memadukan run (lari) dan bersepeda secara bergantian dalam satu waktu, di lapangan Desa Pagerejo Kertek dan lokasi wisata jalan baru Blembem Pagerejo-Tlogomulyo-Damarkasihan, yang berada tepat di kaki Gunung Sindoro.

Ajang kompetisi olahraga duathlon yang dilepas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Propinsi Jawa Tengah, Sujarwo Dwi Atmoko itu, diikuti 150 atlet dari 8 negara dan 12 provinsi di Indonesia. Atlet luar negeri berasal dari Brasil, UK, Belarus, Kazaktan, Autralia, Aljazair, Rusia dan Itali.

Yang menarik, selain diikuti atlet mancanegara dan atlet profesional dari dalam negeri, ada satu peserta anak-anak yang masih berusia 12 tahun. Dia adalah Eriawan Thoriqul Jannah yang baru lulus dari MI Ma’arif Cangkring Wadaslintang Wonosobo. Sebagai atlet cilik dan pemula, Thoriq mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati M Albar dan sejumlah pejabat yang hadir.

Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut Kabid Keolahragaan Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disdikporapar) Jateng Juki Baskorowati, Ketua AFDI Jateng Iis Suryati Azizah, Wakil Bupati Wonosobo M Albar, Sekda One Andang Wardoyo dan Wakapolres Kompol Rendi Johan Prasetyo, SH MH.

Di sela-sela ajang kompetisi olahraga duathlon, dilakukan senam zumba yang diikuti para pesenam maupun kaum perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Wonosobo. Pengunjung juga dihibur dengan Gildcoutic Perfom oleh Gilda Sahid, penyanyi muda campursari yang lagu-lagunya kini tengah hits dan digandrungi banyak kaum muda.

Butuh Sosialisasi

blank
Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat menyerahkan hadiah kepada pemenang ajang duathlon. Foto : SB/Muharno Zarka

Ketua AFDI Jateng Iis Suryati Azizah menyebut kompetisi olahraga triathlon baru kali pertama diselenggarakan di Wonosobo. Sedang ajah olahraga duathlon sudah yang kelima kali digelar di daerah ini. Lokasi adu kecepatan di event triathlon dan duathlon di Wonosobo punya keunikan tersendiri.

“Venue triathlon dan duathlon di Wonosobo itu unik sekaligus menantang. Selain cuaca cukup dingin, medan yang dilewati untuk bersepeda ada track menanjak cukup panjang. Sebetulnya lokasi ini belum layak dan ideal untuk kompetisi secara internasional. Namun sebagai lokasi sport tourisme sangat menarik dan menyenangkan,” aku dia.

Ditambahkan Iis, yang juga dosen Politehnik Maritim Semarang dan asli Kauman Utara Wonosobo itu, karena ada unsur sport tourisme, maka track triathlon dan duathlon di lokasi wisata Telaga Bedakah Tlogomulyo dan jalan baru Blembem Pagerejo sudah bagus dan menantang. Prinsip di olahraga triathlon dan duathlon dibutuhkan medan yang aman dan sehat.

Wakil Bupati M Albar menyampaikan terima kasih karena agenda triathlon dan duathlon telah diselenggarakan di daerahnya. Dia meminta event yang sama digelar secara rutin di tahun-tahun mendatang karena punya dampak yang baik terhadap pengembangan ekonomi dan pariwisata di daerah Wonosobo.

“Olahraga triatlhon dan duathlon belum cukup dikenal bagi pelajar dan generasi muda di Wonosobo. Maka saya minta Disdikporapar dan Asosiasi Federasi Duathlon Indonesia (AFDI) Jawa Tengah untuk terus mensosialisasikan olahraga ini ke generasi muda di Wonosobo. Sehingga mereka tahu dan bisa menjadi atlet muda triathlon dan duathlon yang profesional,” katanya.

Pemkab Wonosobo, lanjutnya, akan terus mendorong dan mendukung pengembangan venue olahraga triathlon dan duathlon agar lebih memadahi. Meski para atlet sudah merasa senang tapi masih ada keluhan terkait belum adanya lonceng atau tanda batas di mana para atlet triathlon maupun duathlon harus berbalik, tidak kebablasan untuk menuju track berikutnya.

Muharno Zarka