blank
Kopi Arabika khas Tlahab, Posong Kabupaten Temanggung, Rabu (12/6/2024). Foto: Ning S

Menurut Zuni, dalam proses pengolahan Kopi Arabika, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, agar memiliki kualitas yang baik dan menyehatkan.

“Pertama dengan cara full wash, yaitu buah ceri petik merah yang sudah matang akan direndam untuk proses sortir awal. Jika ada yang mengambang maka tidak akan dipakai. Setelah direndam lalu dimasukkan dalam mesin poolper atau pengupas kulit luar, kemudian direndam lagi untuk pencucian, guna menghilangkan lendir yang ada di kulit cangkang,” terang Zuni.

“Selanjutnya dijemur hingga kadar air kurang lebih 12 persen. Kemudian dimasukkan kembali ke mesin untuk pembuangan kulit cangkang, disortir sesuai grade A, B, rusak dan single bean. Setelah warna green bean cenderung kebiru biruan selanjutnya melalui proses vakum (kedap udara dalam wadah non plastik minimal selama 3 bulan) hingga rasa lebih soft dan salty, kadar keasaman rendah dan tanpa permentasi,” tambahnya.

Untuk proses kedua yakni semi washdari buah ceri petik merah yang sudah matang dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran saat pemetikan, agar bersih sekaligus sortasi, dimana yang mengambang harus dibuang.

Ceri langsung dijemur di atas para para, di bawah naungan doom atau green house. Waktu penjemuran ini sampai kadar air 12,5 persen. Kemudian dimasukkan huler untuk pelepasan semua kulit.

Setelah green bean cenderung berwarna kuning, dilakukan vakum selama minimal 3 bulan, lalu disortir menurut grade A,B, singel bean (kopi lanang), rusak, kemudian sungrai lebih cenderung medium to drak.

Ketiga dengan honey proses, yakni dari ceri petik merah matang lalu direndam, seperti biasa yang mengambang harus dibuang.