SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Pengprov Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Jawa Tengah, Hadi mengatakan, pihaknya akan mengirim tiga atletnya pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara, pada September 2024 mendatang.
Tiga atlet itu merupakan yang terpilih dari total enam atlet Pabersi, yang lolos di babak kualifikasi beberapa waktu lalu. Hal ini karena KONI Jateng hanya memberi kuota tiga atlet, untuk bersaing di perebutan medali cabor angkat berat nanti.
Mereka adalah Sabrina Aprilia Boru Siadari (52 kg putri), Sri Kartini (76 kg putri), dan Adven Hindarto (74 kg putra). Mereka bertiga melakukan pelatda mandiri sejak Mei lalu. Selama satu bulan pelatda, mereka masih melakukan pembiayaan mandiri. Sebab dana pelatda dari KONI baru dianggarkan Juni ini.
BACA JUGA: Tiga Medali Emas Cabor Biliar Jadi Target Realistis
”Persiapan kita sudah mendahului TC. Kita sudah mulai dari bulan Mei. Kita mendahului, dan itu sebagian dari dana pengprov, sebagian lagi dana insentif yang diterima atlet, karena dana TC belum turun,” kata Hadi di lokasi Pelatda, Jalan Branjangan No 10, Kota Semarang.
Hadi menambahkan, Pengprov Pabersi berharap adanya bantuan peralatan dan perlengkapan dalam menjalani pelatda. ”Karena di angkat berat ini perlengkapan pertandingan sangat vital. Karena perlengkapan pertandingan itu bisa meningkatkan angkatan sampai 20 persen,” katanya.
Untuk perlengkapan pakaian khusus untuk angkat berat saja, diperlukan waktu adaptasi setidaknya dua bulan. Dengan estimasi PON XXI kurang dari 100 hari lagi, Hadi menyebut harus segera ada kepastian, terkait dengan anggaran perlengkapan.
BACA JUGA: Polda Jawa Tengah Gelar Apel Besar PKS dan Launching Program ‘Jateng Zero Bullying’
”Kelengkapan peralatan sangat berpengaruh saat pertandingan, karena alat ini khusus. Kalau baru, dan penggunaannya saat di lapangan, takutnya malah mempersulit atlet. Ini hubungannya dengan pergerakan sendi otot,” ujarnya.
Ditambahkan dia, kalau tentang penggunaan sepatu tidak begitu masalah. Yang jelas terkait knee wrap atau untuk pembalut lutut. Kalau tidak cocok, biasanya angkatannya akan gagal,” ungkapnya.
Selain itu, penunjang latihan adalah berupa suplemen, yang merupakan kebutuhan atlet Pabersi saat ini. Seperti diketahui, angkat berat merupakan olahraga yang membutuhkan strength maksimum. Sehingga proses latihannya kalau hanya dicukupi dengan makan saja, tidak akan cukup.
BACA JUGA: Danur Rispriyanto Jabat Manajer Tim Futsal Siwo PWI Jateng
”Kalau kita bandingkan dengan makan, maka angkat berat itu minimal 4.000 kalori. Kalau dengan anggaran yang ada, makan kalau orang Indonesia paling 3.000 kalori, maka ada 1.000 kalori yang harus kita penuhi lagi, yaitu dengan suplemen,” tandas Hadi.
Sejauh ini, ketiga atlet terus dimantapkan kemampuan tekniknya, meliputi squat, bench press dan deadlift. Saat ini memang harus fokus menilai dari angkatan para atlet.
”Target kita, satu putri perak, satu putra perak, dan satu putri perunggu. Kita juga melihat kondisi dan situasi. Pesaing datang dari atlet Jabar, lampung, dan Sulawesi,” pungkas Priyanto.
BACA JUGA: Pemuda Pancasila Kebumen Deklarasi Dukung Arif-Rista di Pilkada 2024
Di sela agenda latihan, Pelatda PON Pabersi Jateng juga disambangi Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) KONI jateng, yang terdiri dari Irwan Priyanto Cahyono (Ketua Bidang Sport Tourism), dan Henri Pelupessy (Ketua Mobilisasi Sumber Daya dan Dana).
Terkait keluhan Pengprov Pabersi dalam menjalani pelatda, Irwan menyatakan, akan menyampaikan hal itu ke bidang prestasi KONI Jateng.
”Keluhan akan saya laporkan ke Binpres. Kemudian vitamin, sekarang konsumsinya sudah terpenuhi, tapi suplemennya yang belum,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tiga “Imam” Pimpin NU Barlingmascakeb, Siap Dorong Kemajuan Daerah
Irwan pun berharap, perolehan dua perunggu di babak kualifikasi, bisa meningkat ke perolehan medali perak.
”Dari hasil Pra PON kemarin, mereka cuma dapat dua perunggu. Dan memang di cabor ini, lawan cukup berat datang dari Jawa Barat dan Lampung. Kita juga harus realistis namun tetap optimistis,” tukas dia.
Riyan