SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dua orang bakal calon Wakil Wali Kota Semarang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yaitu Tazkiyyatul Muthmainnah dan Ady Setiawan, memaparkan visi misi dan programnya di depan para kader dan pengurus PKB.
Masing-masing dipertemukan dengan jajaran dewan syuro dan dewan tanfidz serta badan otonom PKB seluruh kecamatan di Kota Semarang, Sabtu (8/6/2024) malam. Tak ketinggalan acara tersebut juga dihadiri sejumlah perwakilan pengurus ranting dari 16 kecamatan se-Kota Semarang.
Di kesempatan pertama, Tazkiyyatul Muthmainnah yang akrab dipanggil Mbak Iin, mengajak segenap kaum santri, baik yang aktif di PKB dan NU, untuk percaya diri berani bermimpi, berani bercita-cita tinggi, bahwa santri bisa menjadi pemimpin. Termasuk memimpin pemerintahan daerah.
Anggota DPRD Jawa Tengah yang pernah mondok di Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta ini menyampaikan, pendiri Kota Semarang adalah santri, ulama, bahkan seorang wali. Yaitu Sunan Pandanaran. Maka sudah sepatutnya kaum santri berani maju memimpin Kota Semarang.
“Mari kaum santri percaya diri. Berani bercita-cita meneruskan perjuangan ulama pendiri Kota Semarang, yaitu Sunan Pandanaran,” tutur Ketua Fatayat NU Jateng yang menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Semarang ini.
Sementara itu, bacalon kedua, Ady Setiawan yang akrab dipanggil Mas Wawan, dalam penyampaian visi misinya menyampaikan program penanggulangan banjir bertajuk Sabuk Semarang.
Warga asli kampung Rejosari Semarang Timur yang juga Direktur PDAM Indramayu ini menjelaskan, Sabuk Semarang adalah pembangunan dan penataan saluran air (drainase) mulai Tembalang, turun ke Pedurungan, Genuk, Tanjung Mas, lanjut ke Tugu, Mangkang, Ngaliyan, Mijen. Disambung sampai Gunungpati, Banyumanik, hingga ke Tembalang lagi.
Menurut Wawan, drainase yang mengelilingi Semarang bagian atas dan bagian bawah sebenarnya saling berkaitan. Nantinya akan dibereskan melalui program Sabuk Semarang,
“Sabuk Semarang adalah program infrastruktur yang akan menangani masalah banjir dengan cara menata drainase mengelilingi Kota Semarang,” katanya.
Kondisi saat ini, terang dia, setiap ada hujan, air selalu menggenang. Karena saluran air di kanan dan kiri jalan tidak mampu menampung. Drainase tidak sinkron dengan jalan.
“Saluran air harus diperlebar dan diperdalam, dibuat model melintang alias cross drain, serta disambungkan dengan polder air,” kata doktor ilmu hukum dan manajemen ini.
Program tersebut, lanjutnya, akan diperkuat dengan melibatkan budaya. Yaitu akan dibuat program Gugur Gunung laias kerja bakti seluruh warga setiap bulan di hari Sabtu Pon.
“Program Sabuk Semarang akan melibatkan peran aktif masyarakat dengan adanya Gugur Gunung setiap bulan di hari Sabtu Pon,” kata Wawan.
Sementara itu, usai acara penyampaian visi misi bakal calon, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kota Semarang, Sodri, mengatakan, bahwasannya di Kota Semarang masih banyak aspirasi masyarakat dan pekerjaan rumah yang masih harus dicarikan solusinya.
“Kota Semarang ini kan ibukota Provinsi Jawa Tengah, tentunya banyak permintaan dan aspirasi dari warganya, tidak hanya soal pelayanan namun juga soal infrastruktur serta penanganan kondisi sosial. Contohnya seperti penanganan banjir, kemiskinan, dan lain sebagainya,” kata Sodri.
Senada, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Semarang Utara, H Nuridin, menyampaikan soal kondisi Pasar Johar yang disebut ‘hidup segan mati tak mau’. Dirinya sebagai seorang pedagang di Pasar Johar mengetahui persis kondisi pasar yang sepi pembeli dan banyak lapak yang tidak kunjung beres pengaturannya.
“Mohon perhatian pada Pasar Johar. Kondisinya panas yang membuat pembeli enggan datang. Dan urusan lapak pedagang belum juga beres hingga kini,” katanya.
Terpisah, Ketua DPC PKB Kota Semarang, Muhammad Mahsun, menyatakan, PKB punya kesempatan besar mengajukan calon kepala daerah (Cakada). Terbukti, telah ada sembilan orang mendaftar, dan melamar PKB untuk berpasangan.
Karena itulah DPC PKB memfasilitasi acara temu struktur dan kader kepada para Cakada. Semua orang yang telah mendaftar, dipersilakan memanfaatkan forum silaturahmi tersebut untuk menyampaikan visi misi serta gagasannya untuk memajukan Kota Semarang.
“PKB saat ini ibarat gadis cantik yang menarik perhatian perjaka, banyak orang untuk mendaftarkan diri untuk dijadikan pasangan dalam Pilkada. Ini kesempatan besar kita untuk menjaring calon kepala daerah yang sesuai harapan rakyat,” kata Mahsun.
Hery Priyono