Tim Squash Jateng berfoto bersama Tim Monev KONI, usai melakukan kunjungan. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pelatih Squash Jawa Tengah yang dipersiapkan menuju PON XXI Aceh-Sumatera Utara pada September 2024 mendatang, Imam Prayitno mengatakan, semangat para atletnya untuk meraih medali emas, patut diacungi jempol.

Pasalnya, para atlet rela tidur di tempat seaadanya, yang ada di dekat lapangan. Selain itu, mereka pun bersedia uang insentif dipotong untuk urunan biaya latihan mandiri di kompleks GOR Jatidiri, Semarang.

Imam juga menyampaikan, belum melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menghadapi PON mendatang. Karena belum ada kabar dari pengurus, para atlet pun masih melakukan latihan mandiri.

BACA JUGA: Inovasi Teknologi dan Transformasi Digital PGN, Dorong Integrasi Infrastruktur Gas Bumi Makin Efektif Efisien

”Untuk biaya latihan kita urunan dari para atlet dan pelatih, dengan memotong uang insentif. Ini kami lakukan agar bisa bersama-sama latihan, seperti layaknya pemusatan latihan,” kata dia, di sela menerima kunjungan tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) KONI Jateng, di tempat latihan squash, Kompleks GOR Jatidiri, Semarang, Senin (27/5/2024).

Tim Monev KONI dalam kunjungannya itu, dipimpin Wakil Ketua II KONI Jateng Soejatmiko, didampingi Wakil Kepala Bidang Binpres Agus Raharjo.

Imam juga menjelaskan, meski tidak melakukan pemusatan latihan, para atlet yang berasal dari berbagai daerah di Jateng itu, diminta tinggal di tempat latihan. ”Saya minta para atlet memiliki loyalitas untuk Jateng, sehingga harus tinggal di tempat latihan squash di kompleks GOR Jatidiri Semarang,” ujarnya.

BACA JUGA: Dapat Penghargaan Terbaik 2 Tingkat Nasional dari Kapolri, Kapolda Jateng: Berkat Kerja Keras Biro SDM

Menghadapi PON 2024, pihaknya memanggil 10 pemain, terdiri dari lima atlet putra dan lima putri, yang berasal dari Kota Semarang, Kendal, Pekalongan, dan Grobogan. Para atlet yang kebanyakan masih berstatus pelajar itu, menjalani latihan Senin-Sabtu, pagi dan sore.

Mengenai target mendali di PON mendatang, Imam menyatakan, minimal bisa meraih satu medali emas dari nomor tunggal putra. Target ini sesuai dengan hasil babak kualifikasi atau Pra PON, yang meraih satu medali emas dan tiga medali perunggu. ”Harapan saya pada PON mendatang, medali emas bisa bertambah,” ungkap dia.

Medali emas yang diharapkannya itu, dari nomor tunggal putra atas nama Satria Bagus Laksana. Selain itu juga, ada peluang dari tunggal putri atau beregu putra/putri, dan juga dari nomor ganda putra/putri.

BACA JUGA: BBJ USM Gelar Lokakarya Bareng Trainer Guru dari Amerika Serikat

”Perolehan medali emas tergantung dari try out, yang rencananya akan kami lakukan di Malaysia. Tapi jadi atau tidaknya try out ini, juga tergantung dari dana. Tadi KONI Jateng pun menyatakan akan membantu,” ujarnya.

Sementara itu, Soejatmiko menyatakan, squash ditargerkan bisa meraih satu medali emas pada PON 2024. ”Target satu medali emas squash itu dari nomor tunggal putra, atas nama Satria Bagus Laksana. Tentang lawan beratnya, bisa datang dari DKI Jakarta,” tutur dia.

Riyan