blank
Ketua DPD Partai Nasdem Wonosobo Wisnu Ibet Pradana membacakan kesepakatan koalisi bersama. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Partai Gerindra, Demokrat dan Nasdem Kabupaten Wonosobo membangun koalisi bersama untuk menghadapi Pilkada di daerah setempat pada 27 November 2024 mendatang.

Koalisi bersama tersebut diwujudkan pada acara “Silaturrahmi Kebangsaan Partai Gerindra, Demokrat dan Nasdem Kabupaten Wonosobo” di The Basement Cafe and Resto Hotel Surya Asia, Rabu (22/5/2024), malam tadi.

Ketiga partai yang membangun koalisi bersama mempunyai kekuatan 14 kursi di DPRD setempat. Partai Gerindra 6 kursi, Demokrat 5 kursi dan Nasdem 3 kursi dan sudah lebih dari 20 persen perolehan kursi untuk bisa mengusung Calon Bupati dan Wakil Bupati sendiri.

Acara tersebut dihadiri langsung Ketua DPC Partai Gerindra, Sumardiyo, Ketua DPC Partai Demokrat Mugi Sugeng dan Ketua DPD Partai Nasdem Ibet Wisnu Pradana serta beberapa pengurus harian ketiga partai tersebut.

Ketua DPC Partai Gerindra Sumardiyo menyatakan koalisi bersama dibentuk karena ada kesamaan visi dan missi ketiga partai untuk membangun Wonosobo ke depan lebih baik lagi.

Pembelajaran Demokrasi

blank
Pengurus harian Partai Gerindra, Demokrat dan Nasdem Kabupaten Wonosobo foto bersama. Foto : SB/Muharno Zarka

“Partai Gerindra, Demokrat dan Nasdem berkoalisi karena tidak bisa mengajukan Cabup dan Cawabup sendiri-sendiri. Sebab perolehan kursi di DPRD Wonosobo tidak cukup. Karena itu, kami membangun koalisi bersama ini,” tegasnya.

Ketua DPC Partai Demokrat Mugi Sugeng menyebut, koalisi yang dibentuk kali ini memang baru terdiri dari tiga partai. Namun demikian tidak menutup kemungkinan partai lain yang belum masuk bisa bergabung.

“Kami masih terbuka pada partai lain yang ingin bergabung di koalisi ini. Jika ada partai lain yang merapat, maka akan menjadi koalisi besar dan siap untuk memenangkan kontestasi Pilkada yang akan datang,” katanya.

Ketua DPD Partai Nasdem Ibet Wisnu Pradana menambahkan situasi politik di Wonosobo menjelang Pilkada saat ini memang masih adem ayem. Namun setelah terbentuk koalisi ini situasi politik pasti akan semakin ramai dan hangat.

“Ini pembelajaran demokrasi di Pilkada. Di mana masyarakat nanti punya banyak pilihan. Kami tidak ingin ada calon tunggal seperti terjadi pada Pilkada sebelumnya. Soal siapa figur Cabup dan Cawabup yang hendak diusung akan dibahas bersama partai peserta koalisi,” tandasnya.

Muharno Zarka