blank
Personel fireman Damkar Pemkab Wonogiri, bertugas menuntaskan kebakaran mobil di Pompa Bensin Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Damkar Wonogiri)

Tanggal 4 Mei, menjadi momen penting perayaan International Fire Fighters Day (IFFD) atau Hari Pemadam Kebakaran (Damkar) Internasional. Perayaan peringatan, dilakukan untuk menghormati insan Damkar di seluruh dunia, atas peran dan jasanya dalam melindungi masyarakat dan lingkungannya dari bahaya kebakaran.

Peringatan dilakukan, sebagai upaya menghargai insan Damkar yang menjalani profesi paling berisiko di dunia. Yang ketika bertugas, memiliki semangat ‘Pantang Pulang Sebelum Padam.’ Mereka berjuang keras dalam menjalankan tugasnya yang penuh tantangan dan risiko.

Di Tanah Air, salah satu peristiwa penting yang membuat peran Brandweer dirasa semakin penting, adalah peristiwa kebakaran besar yang pernah terjadi di pemukiman penduduk di daerah Kramat-Kwitang pada Tahun 1915. Institusi Brandweer, pada saat itu masih di bawah pemerintahan kolonial Belanda, telah memainkan peran penting dalam penanganan kebakaran.

Kebakaran tersebut, menyebabkan banyak korban jiwa, menghancurkan ribuan bangunan dan properti, serta melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat.

Dari peristiwa tersebut, memunculkan kesadaran akan pentingnya perlindungan dari bahaya kebakaran. Sehingga pihak Brandweer mulai diberi peran yang lebih besar, dalam upaya penanggulangan kebakaran di Jakarta.

Copot Cincin

Di Wonogiri, eksistensi Damkar tidak saja fokus pada tugas pemadaman musibah kebakaran. Tapi juga melayani permintaan pertolongan dari masyarakat, untuk menangkap ular yang masuk ke pemukiman. Selama 4 bulan terakhir ini (Januari-April 2024), Damkar Pemkab Wonogiri telah menangkap ular sebanyak 50 ekor.

Plt Kabid Damkar Satpol-PP Kabupaten Wonogiri, Hery Indrastiyono melalui Koordinator Lapangan (Korlap) Sriyanto Kembo, Senin (29/4), menyatakan, dalam periode Bulan Januari-April 2024, pemintaan ngundhuh tawon (mengevakuasi sarang lebah) yang keberadaannya mengganggu masyarakat sebanyak 37 kali dan menangkap Biawak dua kali. Pertolongan pencopotan cincin yang terlanjur melekat pada jari tangan sebanyak 9 kali.

Sementara itu, dalam periode sama, tugas membantu pemadaman pada musibah kebakaran dilakukan sebanyak 7 kali. Terdiri atas kebakaran rumah dua kali, kebakaran kandang ternak sebanyak 3 kali, kebakaran gudang dan kebakaran mobil masing-masing satu kali.

Tugas pokok fungsi (Tupoksi) Damkar adalah membantu pemadaman pada musibah kebakaran. Tapi Damkar Pemkab Wonogiri, tak kuasa menolak saat dimintai tolong masyarakat untuk melakukan penangkapan ular dan binatang liar yang keberadaannya membuat panik warga masyarakat.

Juga tak kuasa menolak, ketika didatangi orang yang kesakitan, karena cincinnya sulit dicopot karena terlanjur melekat pada jari tangan. Warga datang ke Kantor Damkar Pemkab Wonogiri, ketika upaya mencopot sendiri gagal dilakukan. Bahkan ada yang meminta bantuan pencopotan ke rumah sakit, justru diarahkan untuk datang ke Kantor Damkar Wonogiri.
Bambang Pur