JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka meningkatkan kemandirian mitra binaan, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B melakukan benchmark program exit strategy bagi kelompok-kelompok dalam Program Super-MAN Sumanding. Total ada 30 peserta dari 5 kelompok binaan yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di 78 Farm, Sleman, Yogyakarta pada 6-7 Maret 2024 lalu.
Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN UIK Tanjung Jati B, Apri Hartono Basuki, menyampaikan, benchmark bertujuan untuk mempelajari praktek terbaik dalam pengembangan UMKM. Succees story dan kiat -kiat pengelolaan 78 Farm menjadi poin penting yang didalami peserta.
“Kami menilai kelima kelompok ini sudah mandiri dalam pengelolaan organisasi dan berhasil meningkatkan perekonomian anggotanya. Tinggal memperkuat aspek keberlanjutan usaha agar siap untuk program exit strategy,” ungkapnya.
Kelima kelompok binaan yang mengikuti benchmark antara lain Kelompok Tani Guyub Rukun, LMDH Wanabhakti, Taruna Tani Mapan, KWT Karya Mukti, dan KWT Srikandi. Mereka dinilai telah berhasil mengoptimalkan potensi lokal daerah masing-masing.
Tak hanya berkunjung, para peserta juga mendapat pendampingan dan penjelasan langsung dari pengelola 78 Farm. Mulai dari praktik peternakan terintegrasi yang membudidayakan kambing, ayam, bebek, pertanian, pengemasan produk, strategi pemasaran, hingga manajemen keuangan dipaparkan sebagai bekal penting.
“Setelah kegiatan ini, kami akan terus mendampingi dan mengawal mitra binaan agar terus berkembang mandiri dan berkelanjutan. Sebab program exit strategy bukan berarti lepas tangan, tapi bentuk lain pendampingan sesuai kebutuhan,” imbuh Apri.
Program Super-MAN Sumanding sendiri telah membawa PLN UIK Tanjung Jati B meraih Proper Emas bidang lingkungan dua kali berturut-turut pada 2022 dan 2023. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak mitra binaan yang tangguh dan turut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
Hadepe