JEPARA (SUARABARU.Id) – Pawai Subuh Suci yang telah menjadi tradisi di Jemaat GITJ Margokerto, Bondo, Jepara sejak 26 tahun lalu dalam merayakan kebangkitan Tuhan Yesus kembali digelar hari Minggu (31/3-2024). Prosesi Pawai Subuh Suci yang diikuti oleh ribuan jemaat ini dimulai pada pukul 03.30 WIB.
Mereka terdiri dari warga jemaat mulai sekolah minggu, remaja, pemuda dan jemaat dewasa. Acara pawai subuh suci dimulai di depan GITJ Margokerto dan dibuka dengan doa oleh pendeta Tri Atmono M.Th. Mereka keliling padukuhan Margokerto dengan membawa obor, lampion dan lilin. Mereka juga menaikkan pujian untuk kemuliaan nama Tuhan.
Suasana sakral begitu terasa, saat ratusan lampion, lilin dan juga obor dinyalakan dan mengiringi langkah mereka untuk melakukan pawai subuh suci. Prosesi subuh suci semula hanya dilakukan oleh anak-anak sekolah minggu. Namun kemudian berkembang hingga melibatkan seluruh warga jemaat.
Dengan membawa obor dan menyanyikan pujian bagi kebesaran Tuhan, jemaat berkeliling desa. Prosesi diakhiri dengan ibadah Subuh Suci di gereja yang dipimpin oleh Pdt. Tri Atmono. Sebelumnmya ada penyerahan 4 obor dari warga jemaat kepada pendeta Pentakosta Fani S.Th dan Tri Admono, Guru Injil Elia Dwi Apriyanti dan Ketua Majelis Sudi Siswanto ,
Jemaat yang didirikan pada tahun 1901 oleh Guru Injill Esrom bersama 7 temannya ini merayakan paskah dengan menyelenggarakan prosesi ritual penyaliban hingga kebangkitan Tuhan Yesus. Prosesi ini disebut sebagai pawai subuh suci. Kini salah satu jemaat tertua ini memiliki warga jemaat sekitar 3000 orang
Menurut Ketua Umum Majelis GITJ Margokerto Sudi Siswanto, prosesi pawai obor subuh suci ini merupakan tradisi yang digelar setiap tahun, sejak tahun 1988. Ritual itu tetap dipertahankan sampai sekarang karena dinilai sebagai cara yang tepat untuk merayakan kebangkitan Yesus sekaligus menjaga kebersamaan umat.
“Harapan kami ada semangat yang baru dalam semua lini pelayanan, kebersamaan, persekutuan, mengembangkan kreativitas sebagai media untuk kesaksian bagi warga masyarakat secara umum juga luar daerah,” pungkas Sudi Siswanto
Hadepe